Menuju konten utama

Jokowi Serukan Benci Produk Asing, Sandi: UMKM Harus ke E-Commerce

Menurut Sandiaga, hal tersebut dilakukan untuk mengembangkan pasar produk nasional.

Jokowi Serukan Benci Produk Asing, Sandi: UMKM Harus ke E-Commerce
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (kanan) meninjau produk ekonomi kreatif di Gedung Dekranasda Batam, Kepulauan Riau, Jumat (22/1/2021). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Lmo/hp.

tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan mendorong pelaku di sektor ekonomi kreatif untuk memperluas jaringan penjualan ke e-commerce.

Dorongan tersebut dikatakan Sandiaga usai Presiden Jokowi menggaungkan ajakan untuk membenci produk-produk asing dan mencintai produk-produk Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk mengembangkan pasar produk nasional.

"Yang ingin saya garis bawahi kita semua harus membeli produk ekonomi kreatif lokal yang harus disupport oleh kita sendiri," ujar Sandiaga Uno dalam keterangan resmi, Jumat (5/3/2021).

Sandi bilang, jika langkah tersebut dilakukan maka pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan bisa segera terealisasi. Dorongan produk UMKM untuk masuk marketplace secara bersamaan juga akan mengajarkan pengusaha kecil untuk bisa beradaptasi dengan teknologi digital saat ini.

"Jadi produk mereka bisa dibayar dengan Q-Rish [Quick Response Code Indonesian Standard/barkode] dan dapat dijual di Tokopedia, Shoppe, Bukalapak, Lazada, dan market place lainnya," tutur dia.

Sebagai informasi, Dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021), Jokowi meminta Kementerian Perdagangan untuk mencari strategi tepat dalam pengembangan pasar Indonesia lewat mendukung produk Indonesia.

Salah satu cara yang disampaikan dengan membangun kampanye membenci barang asing dan mencintai barang Indonesia demi membangun loyalitas produk Indonesia.

"Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal sekali lagi untuk produk-produk Indonesia," lanjut Jokowi.

Jokowi beralasan, Indonesia merupakan negara dengan 270 juta penduduk. Dengan jumlah sebesar tersebut, Indonesia merupakan pasar besar. Oleh karena itu, permasalahan branding perlu diperkuat dan melekat agar masyarakat Indonesia mencintai produk Indonesia.

Baca juga artikel terkait UMKM atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri