tirto.id - Presiden Joko Widodo menyebut bahwa tekanan ekonomi global melemah yang mengakibatkan dampak tekanan global tidak akan sekuat prediksi pemerintah. Hal itu disampaikan Jokowi di acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (2/1/2023).
"Tadi pagi saya mendapatkan informasi bahwa tekanan ekonomi global terhadap ekonomi kita ini sudah agak mereda. Apa yang dulu kita bayang-bayangkan, kita takutkan itu ternyata banyak yang tidak terjadi. Ini patut kita syukuri," kata Jokowi saat memberikan sambutan, Rabu (2/1/2023).
Jokowi juga menilai, Indonesia harus optimistis menghadapi tekanan. Ia beralasan, pertumbuhan ekonomi 2022 secara year on year (YoY) di angka 5,2-5,3 persen. Angka inflasi terkendali di angka 5,5 persen. Angka purchasing manager index masih di angka 50,9 atau angka ekspansif.
"Lah kalo melihat angka-angka seperti ini kita enggak optimistis, keliru, tapi memang harus tetap harus hati-hati dan waspada. Hati-hati dan waspada. Tetap," kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit 2022 mencapai 11,3. Angka dana pihak ketiga mencapai 9 persen. Angka non-performing loan gross di 2,4 persen. Ia pun mengaku heran angka kredit Mandiri tembus 14,9 persen dengan nilai laba Rp41 triliun.
"Tadi saya masuk saya tanya ke Dirut Mandiri kredit tumbuh berapa di tahun 2022? 14,9. 14,9 masih bisa tumbuh dan laba di angka Rp41 triliun. Kadang-kadang saya mikir ini kok tumbuhnya tinggi banget. Jangan-jangan bunganya ketinggian," jawab Jokowi sambil berkelakar.
Jokowi juga mengatakan angka investasi Indonesia sebesar Rp1.207 triliun dengan angka pertumbuhan 53 persen di luar Jawa.
Usai sambutan, Jokowi mengakui bahwa tekanan global mereda di kuartal keempat 2022 lalu. Namun, pemerintah tetap waspada meski ada informasi tekanan global mereda dari Internasional Monetary Fund (IMF).
"Tekanan global dari sisi ekonomi memang mereda, tapi bukan berarti resesi tidak terjadi. Bisa saja belum. Kuartal ke-4 memang sudah mereda. Tadi pagi kita baru dapat informasi itu, tapi kita sendiri memang harus tetap optimistis tapi tetap harus waspada," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri