tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menemukan masalah kenaikan harga pangan beras saat peninjauan di Pasar Merdeka, Samarinda, Kamis (21/9/2023). Kenaikan harga beras terjadi akibat pasokan petani menipis dan dampak El Nino.
"Ya problemnya memang karena pasokan dari petani, pasokan dari penggilingan itu kurang karena ada super El Nino di 7 provinsi," katanya.
Jokowi mengatakan, harga pangan di daerah tersebut cukup terkendali. Ia melihat harga pangan seperti cabai, bawang putih dan bawang merah turun di pasar tersebut.
Jokowi pun mengaku, pemerintah berupaya menutupi masalah stok beras lewat impor.
"Ya kita memperbesar cadangan strategis lewat impor karena untuk menutup dari kekurangan produksi yang ada ya," kata Jokowi.
Pemerintah sebelumnya berencana menggelontorkan beras sebanyak 210 ribu ton per bulan untuk 21,3 juta orang keluarga penerima manfaat.
"Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan oleh bulog untuk bantuan pangan itu dan ini sudah dimulai terus September, Oktober, November. Kalau stoknya kita lihat masih (ada) nanti diteruskan lagi sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras," kata Jokowi usai peninjauan di Gudang Bulog Dramaga Bogor, Senin (11/9/2023).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang