Menuju konten utama

Jokowi Minta Usut Tragedi Kanjuruhan: Barangnya Kelihatan Semua

Jokowi ingin tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter diusut tuntas.

Jokowi Minta Usut Tragedi Kanjuruhan: Barangnya Kelihatan Semua
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan perayaan HUT ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (10/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Tragedi Kanjuruhan bekerja maksimal untuk membongkar penyebab insiden yang menewaskan ratusan orang tersebut.

"Disampaikan MenkoPolhukam beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya karena ini barangnya sudah kelihatan semua, secepat-cepatnya," kata Jokowi usai menjenguk korban selamat tragedi Kanjuruhan di RSUD Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).

Jokowi menegaskan pemerintah komitmen untuk mengusut tuntas perkara yang menewaskan ratusan orang tersebut. Keseriusan ini dibuktikan dengan pembentukan TGPF yang diketuai Menkopolhukam Mahfud MD.

"Kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin mengusut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi, yang salah diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga," tegas Jokowi.

Jokowi juga telah memerintahkan jajarannya untuk mengaudit total sistem pertandingan sepak bola di Indonesia, termasuk infrastruktur stadion hingga manajemen lapangan dan pengelolaannya.

"Kita audit total, kita tidak ingin peristiwa ini terjadi (lagi) di negara kita," ucap Jokowi.

Dilansir dari Antara, Markas Besar Polri menyatakan korban tewas akibat gas air mata di Stadion Kanjuruhan menjadi 131 orang. Sebelumnya dilaporkan jumlah korban meninggal sebanyak 125 orang.

"Jadi data korban meninggal 131 orang," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Dedi menjelaskan, terjadinya selisih data korban meninggal karena tim DVI bersama Dinas Kesehatan awalnya mendata korban yang dibawa ke rumah sakit saja. Setelah dilakukan pencocokan data, diketahui ada sejumlah korban meninggal tidak di fasilitas kesehatan.

“Non faskes penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit,” pungkas Dedi.

Baca juga artikel terkait TRAGEDI KANJURUHAN atau tulisan lainnya dari Fahreza Rizky

tirto.id - Hukum
Reporter: Fahreza Rizky
Penulis: Fahreza Rizky
Editor: Bayu Septianto