tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta jajaran pemerintah daerah, terutama di level kabupaten, untuk tidak terlalu banyak melakukan riset pertanian. Menurutnya, setiap daerah cukup melakukan satu riset kemudian dibuat percontohan. Daerah lainnya bisa langsung meniru hasil riset tersebut, tanpa perlu melakukan riset dari awal.
"Lakukan penelitian enggak usah banyak-banyak. Satu saja risetnya karena daerah kita ini bentangannya sangat panjang dan setiap daerah punya unggulan," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Award di Istana Negara, Jumat (14/6/2024).
Jokowi meminta pemerintah daerah mengundang investor di setiap diseminasi hasil riset pertanian. Kehadiran investor dalam sektor pertanian dan perkebunan mampu meningkatkan nilai pemasukkan. Jokowi menuturkan bahwa konsep ini sudah diterapkan di Cina.
"Lakukan riset, buat percontohan, kemudian berhasil copy. Dan juga undang investasi untuk membangun pabrik pengelolaannya sehingga nilai tambah dari perkebunan kita jadi meningkat. Bangun juga sistem distribusi yang terintegrasi. Ini sudah dilakukan di RRT," kata Jokowi.
Meski meminta agar riset tidak terlalu banyak, Jokowi mendorong agar sektor pertanian di Indonesia ditingkatkan dengan konsep pertanian pintar.
"Saya minta yang jadi kewajiban pusat dikerjakan pusat, provinsi dikerjakan provinsi, kewajiban kabupaten/kota dikerjakan oleh kabupaten/kota. Sehingga, betul-betul kerja terintegrasi dan sekarang eranya teknologi, smart system," kata dia.
Selain itu, Presiden juga meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah berupaya menjaga koordinasi jalur distribusi.
"Saya kira kalau koordinasi pusat dan daerah bisa berjalan, nanti yang saya sampaikan akan bisa kita lakukan," kata Jokowi.
Di dalam forum yang sama, Jokowi juga mengumumkan target pemasangan 20 ribu pompa pertanian dalam tiga bulan ke depan. Pompa air tersebut akan ditempatkan di wilayah yang produksi utamanya beras. Untuk itu, Jokowi meminta Kementan bekerja sama dengan TNI demi mempercepat proses pemasangan pompa tersebut.
"Mungkin 20 ribu pompa akan kita pasang di daerah-daerah yang produksi utamanya adalah beras. Pompa dari sungai dinaikkan ke atas untuk mengairi sawah, baik itu dari sungai besar, sedang, kecil," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fadrik Aziz Firdausi