tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan kepada pengusaha di Kalimantan Timur tidak akan memindahkan kemacetan dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN). Salah satu yang akan dilakukan pemerintah untuk mengurangi kemacetan adalah memperbanyak transportasi umum.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikapapan, Yaser Arafat Syahril, mengungkapkan Jokowi menyampaikan hal tersebut karena pengusaha di sekitar IKN sebagai seperti Samarinda, Balikpapan dan Penajem Paser Utara khawatir mengalami imbas kemacetan lalu lintas.
"Pesan presiden terkait dampak IKN terhadap kota penyangga Balikpapan, Samarinda, dan PPU (Penajem Paser Utara) yaitu masalah kemacetan, jangan sampai asumsinya kita hanya pindahkan kota, pindahkan macet, dengan adanya IKN tidak," kata Yaser Arafat Syahril di Istana Garuda, IKN, Selasa (30/7/2024).
Sebagai solusi, Jokowi berjanji kepada para pengusaha yang diwakili oleh para petinggi Kadin dan Hipmi tersebut untuk membangun transportasi massal. Yaser menyebut Jokowi telah menginstruksikan langsung kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Tapi salah satu upaya perintahnya ke Pak Menhub sekarang sudah jalan baru saja dirilis transportasi madsal di Kota Balikpapan, InsyaAllah akan ditambah langsung oleh presiden dan diinstruksikan ke Pak Menhub," kata dia.
Ketua Kadin Provinsi Kalimantan Timur, Dayang Donna Faroek, menambahkan bahwa pihaknya menawarkan persawahan yang belum dikelola oleh Otorita IKN (OIKN). Dia mengutip data BPS ada 13 ribu hektare sawah di sekitar IKN yang belum dikelola.
"Kebetulan kami dari Kadib sudah ada komunikasi dengan OIKN dan beberapa deputi. Kami menawarkan lahan persawahan di Penajem Paser Utara yang sampai sekarang belum ditindaklanjuti," katanya.
Dayang juga meminta kepada presiden untuk dimudahkan dalam segi regulasi perizinan. Dia menyampaikan jika selama ini harus bolak-balik ke Balikpapan untuk mengurus perizinan usaha. Dirinya berharap dengan adanya OIKN, proses perijinan usaha dapat dimudahkan.
"Tadi sudah dengan semua teman-teman Kadin dan Hipmi akan dirangkul lebih luas lagi untuk bisa, bukan hanya sebagai subkontraktor tapi juga pemain utama," katanya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang