tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pembangunan infrastruktur yang masif saat ini masih mengkategorikan Indonesia sebagai negara tertinggal.
Laporan IMD Global Competitiveness Index bidang infrastruktur, peringkat Indonesia naik dari 54 di tahun 2014 menjadi 51 saat ini. Menurut Jokowi, peringkat tersebut menandakan masih perlu kerja keras lagi dalam melakukan pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia.
"Artinya meningkat kan meskipun juga belum melompat. Kita kerja keras dalam bidang infrastruktur itu kerja keras. Rupanya kelihatan tetapi sekali lagi peningkatan Global Competitiveness Index kita masih di angka 51. Iya naik dari 54 ke 51," kata Jokowi dalam pidatonya di Peringatan Hari Bhakti PU ke-78 di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Jokowi mengatakan, Indonesia telah melakukan berbagai pembangunan. Selama ia menjabat sebagai presiden, pemerintah sudah membangun 42 bendungan dan akan ada penambahan 15 bendungan pada 2024. Indonesia juga telah membangun saluran irigasi untuk 1,2 juta hektar. Kemudian, pembangunan tol Indonesia sudah hampir 3 ribu kilometer.
Akan tetapi, pembangunan tersebut menurut Jokowi masih kalah dengan negara lain. Jokowi lantas membandingkan dengan Cina yang membangun 190 ribu kilometer jalan dan Korea Selatan yang mampu membangun 20 ribu bendungan.
"Jadi masih jauh. Masih perlu kerja keras meskipun ya kita melakukan sebuah lompatan," kata Jokowi.
Selain itu, Indonesia juga melakukan pembangunan infrastruktur untuk kepentingan acara besar. Ia mencontohkan Indonesia merombak kawasan Gelora Bung Karno dan sekitarnya untuk acara KTT G20 dan KTT ASEAN.
"Ini semua adalah hasil kerja keras bapak ibu semua," kata Jokowi.
Jokowi menyebut bahwa pembangunan infrastruktur juga dapat menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru.
"Infrastruktur itu juga mempersatukan. Karena ada airport, orang Aceh bisa langsung terbang ke Papua, dari Papua terbang ke Jawa, dari Jawa bisa terbang ke Kalimantan dan Sulawesi. Fungsinya, sekali lagi, juga mempersatukan," katanya.
Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu prioritas utama pembangunan di Indonesia selama sembilan tahun pemerintahannya, sebab menjadi daya tawar untuk investasi global.
"Negara sebesar Indonesia dengan 17 ribu pulau semuanya membutuhkan yang namanya infrastruktur. Infrastruktur konektivitas berupa jalan, pelabuhan, airport, semuanya dibutuhkan," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto