Menuju konten utama

Jokowi Akui Ada Kenaikan Kasus Jelang Mudik, Ingatkan Vaksinasi

Jokowi menyebut kenaikan kasus COVID-19 masih terkendali dan jauh di bawah standar WHO.

Jokowi Akui Ada Kenaikan Kasus Jelang Mudik, Ingatkan Vaksinasi
Presiden Joko Widodo tiba untuk memimpin jalannya pengambilan sumpah jabatan Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Sunarto di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/4/2023). Sunarto resmi menjadi Wakil Ketua MA Bidang Yudisial menggantikan Wakil Ketua sebelumnya Andi Samsan Nganro yang pensiun. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menjawab soal lonjakan kasus pandemi COVID di berbagai daerah termasuk Indonesia jelang mudik. Jokowi menilai, Indonesia memang mengalami kenaikan, tetapi masih terkendali.

"Memang ada kenaikan tapi kita masih jauh di bawah standar WHO, kurang lebih 8.000 dan kita berada di angka 600-900 saya kira kita masih apa, terkelola terkendali dengan baik," kata Jokowi usai meresmikan Mahata Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/4/2023).

Jokowi menyampaikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi lonjakan kasus jelang mudik. Pertama, ia mendorong vaksinasi dan booster.

"Kedua dari serosurvei yang kita miliki imunitas kita sudah mencapai 98,5% artinya tinggi sekali tapi juga hati-hati yang belum," kata Jokowi.

"Sekali lagi yang belum vaksin apalagi belum booster segera minta divaksin agar semuanya lingkungan kita terjaga dari Covid," tutur Jokowi.

Sejumlah negara dikabarkan kembali mengalami lonjakan kasus covid. Salah satu pemicu lonjakan kasus dunia adalah keberadaan varian Covid baru bernama Arcturus.

Per hari ini, 13 April 2023, Satgas COVID-19 mencatat 990 kasus konfirmasi positif dengan pasien meninggal sebanyak 14 orang.

Dikutip dari Antara, varian Arcturus pertama kali diidentifikasi di India dalam dua sampel yang diambil pada Januari 2023, lalu terdapat pada 59 sampel yang ditemukan pada Februari. Sedangkan pada Maret, varian tersebut juga ditemukan dalam 15 sampel.

India disebut sebagai negara dengan kasus varian Arcturus terbanyak. Varian ini disinyalir menjadi penyebab peningkatan angka kasus di negara tersebut.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri