Menuju konten utama

JNE dan GoPay Kerja Sama untuk Permudah Proses Transaksi UMKM

JNE dan GoPay berkolaborasi dalam mempermudah transaksi pengiriman barang, terutama untuk UMKM. 

JNE dan GoPay Kerja Sama untuk Permudah Proses Transaksi UMKM
Pekerja membungkus paket di Kantor Cabang Utama JNE Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id - Perusahaan logistik JNE dan layanan uang elektronik GoPay berkolaborasi membantu pedagang daring termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempermudah transaksi pengiriman barang.

"Kami di GoPay selalu percaya bahwa melalui kolaborasi, kita bisa bersama-sama membangun ekosistem yang kuat dan memberikan dampak sosial ke masyarakat yang lebih luas. Kerja sama GoPay dan JNE ini, kami berharap pelaku UMKM terutama pedagang online merasakan manfaat pembayaran nontunai sehingga ke depan perekonomian mereka pun juga ikut terbantu," ujar Head of Offline Payments GoPay, Ardelia Apti di Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Ia mengatakan ekonomi digital yang dijalankan oleh para pedagang daring memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan sektor logistik dan begitu pula sebaliknya, industri jasa logistik sangat membantu para pedagang online termasuk UMKM menjangkau pelanggan yang Iebih luas.

"Sejalan dengan semangat kami untuk membantu memaksimalkan potensi UMKM, kami berharap kehadiran GoPay di semua kantor JNE di seluruh Indonesia bisa semakin memudahkan mereka dalam bertransaksi pengiriman barang," ujarnya sebagaimana dilansir dari Antara.

Ia menambahkan dengan kemudahan dalam bertransaksi maka terbuka peluang bagi pedagang-pedagang itu untuk meningkatkan skala bisnisnya.

"Mereka pun bisa semakin terbiasa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya," ucapnya.

Berdasarkan laporan McKinsey, ia mengemukakan, pada tahun 2022 mendatang pasar jual-beli online akan mengalami pertumbuhan sebesar delapan kali lipat dibandingkan tahun 2017, dan penjualan dari sektor jual-beli secara daring diproyeksikan bisa mencapai 40 miliar dolar ASvatau sekitar Rp572,92 triliun (kurs Rp14.423 per dolar AS).

Menurut Ardelia Apti, salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan tersebut di Indonesia adalah peningkatan partisipasi pelaku UMKM di pasar digital, menciptakan ekosistem di mana konsumen bisa memiliki lebih banyak pilihan produk serta opsi Iayanan pengiriman yang dapat diandalkan.

Sementara itu, VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi mengatakan pihaknya selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dan menjangkau semua kebutuhan pelanggan.

"Dengan kolaborasi ini, pelanggan JNE bisa melakukan transaksi untuk pengiriman paket menggunakan GoPay di semua titik layanan JNE yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya.

Sedianya, pelanggan JNE yang melakukan pembayaran menggunakan GoPay bisa menikmati promo cashback sebesar Rp5.000.

Dilansir dari laman resmi UMKM Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Februari lalu melaporkan bahwa secara jumlah unit, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99 persen atau 62.9 juta unit dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia tahun 2017, sementara usaha besar hanya sebanyak 0,01 persen atau sekitar 5400 unit.

Usaha Mikro menyerap sekitar 107,2 juta tenaga kerja (89,2 persen), Usaha Kecil 5,7 juta (4,74 persen), dan Usaha Menengah 3,73 juta (3,11 persen), sementara Usaha Besar menyerap sekitar 3,58 juta jiwa.

Artinya secara gabungan UMKM menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja nasional, sementara Usaha Besar hanya menyerap sekitar 3 persen dari total tenaga kerja nasional.

Baca juga artikel terkait GOPAY atau tulisan lainnya dari Risma Ayu Anggraini Anantasari

tirto.id - Bisnis
Kontributor: Risma Ayu Anggraini Anantasari
Penulis: Risma Ayu Anggraini Anantasari
Editor: Yandri Daniel Damaledo