tirto.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau langsung upaya pemulihan rel KA lintas Bogor-Sukabumi yang terdampak longsor.
Pada kegiatan yang dilakukan pada Jumat (17/3/2023) ini, Budi menyatakan bahwa perkiraan perbaikan rel kereta api tersebut akan memakan sekitar tiga bulan.
“Tiga bulan untuk melakukan recovery atau rekonstruksi secara menyeluruh," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (18/3/2023).
Budi menyampaikan bahwa perbaikan telah dilakukan pada jalur rel bagian hilir yang tidak terdampak longsor dan telah dilakukan uji coba operasional secara terbatas.
“Kita sudah mulai melakukan operasional pada jalur yang baru. Namun, saya sarankan agar kita lakukan dengan hati-hati, kecepatannya dikurangi, kalau perlu penumpangnya juga tidak dimaksimalkan," jelas Budi.
Untuk jalur hulu yang terdampak longsor dengan kondisi rel menggantung sepanjang 25 meter, Budi melaporkan bahwa sampai saat ini masih terus dilakukan upaya perbaikan oleh tim gabungan dari Ditjen Perkeretaapian (DJKA) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sementara itu, upaya rekonstruksi pada rel yang terdampak longsor akan dimulai dengan tahap pemasangan pile. Namun baru akan dilakukan setelah tahap evakuasi pada dua korban longsor yang masih dinyatakan hilang selesai.
“Oleh karenanya, saya sampaikan kepada Dirjen KA agar dilakukan secara detail dengan mengutamakan keselamatan. Serta bekerja sama dengan KAI, Pemda, masyarakat, dan pihak terkait supaya ini bisa cepat dilakukan," ucap Budi.
Untuk mempercepat upaya evakuasi korban, Kemenhub mengirimkan bantuan dengan menyediakan alat berat. Budi berharap dengan ini, korban longsor yang masih hilang dapat segera ditemukan.
“Kami harapkan korban yang masih tertimbun bisa segera ditemukan. Pertama, tentunya karena keluarganya sudah menunggu. Kedua, Kami berupaya untuk sesegera mungkin melakukan perbaikan kawasan rel yang terdampak longsor,” sambung Budi.
Ia juga berpesan agar tidak ada lagi hunian di kawasan hitam di sekitar tanah curam, karena akan memberi tekanan tertentu pada tanah yang berpotensi longsor dan membahayakan penghuni rumah.
Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa pemerintah akan merelokasi pemukiman warga yang berada di lokasi rawan tanah longsor tersebut.
“Untuk sementara ada 18 KK di situ kemudian juga ada beberapa KK yang di tempat longsor sebelumnya belum sempat direlokasi ini pun akan direlokasi,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3).
Pemerintah Kota Bogor disebut telah menyiapkan lahan relokasi di daerah Pamoyanan. Setelah proses perencanaan selesai, pembangunan rumah relokasi akan dilakukan oleh BNPB bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Fahreza Rizky