Menuju konten utama

Jadwal Siaran TV Analog Sumsel 2023 Berakhir & Wilayah Terdampak

ASO di Sumsel akan dijalankan mulai 20 Maret 2023 pukul 24.00 waktu setempat bersamaan dengan Sumatera Selatan 1, Kalsel 1, dan Bali.

Jadwal Siaran TV Analog Sumsel 2023 Berakhir & Wilayah Terdampak
Ilustrasi tv analog. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.

tirto.id - Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi provinsi selanjutnya yang akan memberlakukan kebijakan Analog Switch Off (ASO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). ASO di Sumsel akan dijalankan mulai 20 Maret 2023 pukul 24.00 waktu setempat. ASO tersebut turut dilakukan bersamaan meliputi wilayah layanan siaran digital Sumatera Selatan 1, Kalimantan Selatan 1, dan Bali.

Mengutip Antara, kebijakan ASO di tiga lokasi wilayah layanan siaran digital tersebut dilakukan setelah tercapai kesepakatan antara penyelenggara multipleksing (MUX) dan stasiun televisi penyelenggara program siaran. Menurut Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI), Geryantika Kurnia, keputusan ASO turut memperhatikan ketersediaan piranti set top box (STB) di lokasi-lokasi yang terdampak ASO.

"Maka ASO akan dilaksanakan 20 Maret 2023 pukul 24.00 waktu setempat," ujar Gery.

Saat ASO diberlakukan, maka siaran tv analog sudah tidak akan mengudara kembali. Perangkat tv tabung dan tv layar datar yang masih analoh sudah tidak bisa menikmati tayangan siaran televisi karena beralih ke siaran digital. Solusinya, pemilik tv analog mesti menambahkan piranti STB agar bisa kembali menyaksikan siaran program televisi.

STB berguna sebagai jembatan untuk mengubah sinyal digital yang disebarluaskan lewat pemancar MUX dapat diterima oleh antena, lalu dikonversi menjadi sinyal analog. Selanjutnya, sinyal analog dari STB diteruskan ke perangkat tv analog agar dapat menampilkan siaran digital. Hasil gambar dan suara dari siaran digital ini jauh lebih jernih ketimbang saat masih menerapkan siaran analog.

Daftar Area yang Terdampak Pemadaman Siaran TV Analog di Sumsel

Menurut laman Siaran Digital Kominfo, wilayah siaran digital di Sumatera Selatan terbagi atas 7 zona. Pada penerapan ASO 20 Maret 2023, baru zona Sumatera Selatan 1 yang akan mendapatkan kebijakan tersebut.

ASO di wilayah layanan siaran digital Sumatera Selatan 1 setidaknya berdampak pada 4 kabupaten/kota. Kabupaten/kota yang terdampak meliputi Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kota Palembang. Tidak menutup kemungkinan sebagian kecil area di sekitar kabupaten/kota terdampak tersebut juga merasakan hal sama jika televisi di rumah masyarakat mengarahkan antena pada pemancar yang dimatikan siaran analognya.

Masyarakat yang masih memiliki tv analog disarankan telah mempersiapkan diri dengan menambahkan STB lebih dini. Dengan demikian, saat ASO benar-benar diberlakukan, masyarakat sudah tidak bermasalah dengan penerimaan siaran televisi. Sekali pun siaran analog belum dimatikan, umumnya di daerah yang diterapkan ASO juga sudah berjalan siaran digital secara bersamaan.

Sampai saat ini, dari 695 siaran tv analog di Indonesia sudah ada 506 yang bersiaran digital secara penuh. Ada 62 tv yang bersiaran simulcast antara analog dan digital bersamaan. Sisanya 47 tv berada di siaran analog dan mulai berbenah menuju migrasi ke siaran digital.

Perbedaan TV Analog dan Digital

Siaran tv analog dan digital memiliki perbedaan utama pada jenis sinyal yang dipancarkan. Siaran analog melakukan transmisi lewat sinyal radio yang dibagi antara format video dan audio. Sinyal video dipancarkan melalui gelombang AM dan audio lewat gelombang FM.

Beralih ke siaran tv digital, sinyalnya akan ditransmisikan melalui bentuk bit. Bit adalah data informasi yang serupa dengan transmisi pada CD, DVD, dan Bluray. Semua data pada sinyal tv akan ditransmisikan secara bersamaan -- baik warna, gambar, hingga suara -- lantas diproses memakai kode biner 1 dan 0 yang diterjemahkan sebagai gambar dan suara.

Perbedaan selanjutnya akan berdampak pada hasil gambar dan suara yang dihasilkan. Kualitas gambar siaran analog sangat dipengaruhi jarak dan lokasi geografis antara pemancar sinyal dengan perangkat tv. Jarak yang sangat jauh akan berpengaruh pada kualitas gambar dengan hadirnya "efek semut".

Hal ini berbeda pada siaran digital. Karena semua data ditransmisikan bersamaan, maka siaran tetap tertampil dalam keadaan baik saat ditemukan sinyal digital. Kendati jaraknya jauh, kekuatan sinyal tetap stabil.

Siaran digital sudah mendukung format 16:9 yang banyak digunakan pada tv layar datar kekinian. Selain itu, kualitasnya mampu menembus resolusi HD dan 4K yang cukup tajam. Semua tayangan siaran terestrial ini tidak dipungut biaya apa pun dan tidak memakai akses data internet.

Baca juga artikel terkait TV DIGITAL atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yantina Debora