tirto.id - Dalam 30 tahun ke depan, jadwal dimulainya puasa Ramadhan akan terus bergeser lebih awal setiap tahunnya karena perbedaan panjang tahun Hijriah dan Masehi.
Perhitungan astronomi menunjukkan bahwa Ramadhan tahun berikutnya akan dimulai sekira 18 Februari pada 2026 dan 8 Februari pada 2027. Fenomena unik terjadi pada 2030, karena Ramadhan akan terjadi 2 kali dalam 1 tahun Masehi.
Pada dasarnya, awal Ramadhan akan terus maju sekitar 10 hingga 12 hari setiap tahunnya. Pola ini terjadi karena kalender Hijriah hanya memiliki 354-355 hari (kabisat) setiap tahun. Sebaliknya, kalender Masehi yang memiliki 365-366 hari (kabisat) dalam setahun.
Kenapa Ramadhan 2030 Terjadi 2 Kali dalam Setahun?
Menariknya, dalam 5 tahun ke depan, Ramadan akan terjadi dua kali dalam setahun. Bulan Suci Puasa di tahun 2030 akan dimulai pertama sekitar 5 Januari 2030 dan kembali berlangsung sekira 26 Desember 2030.
Fenomena di atas terjadi setiap 33 tahun sekali, sebagaimana sebelumnya pernah tercatat pada 1997 dan akan kembali terulang pada 2063. Meski Ramadhan berlangsung 2 kali pada tahun 2030, perayaan Idul Fitri di tahun tersebut hanya terjadi sekali. Sebab Ramadhan ke-2 pada 2030, Lebarannya akan jatuh pada Januari 2031.
Fenomena itu menunjukkan bahwa pola pergeseran Ramadan terus berulang akibat perbedaan sistem penanggalan antara kalender Hijriah dan Masehi.
Hijriah merupakan penanggalan yang mengacu dengan sistem peredaran bulan (qomariyah). Jumlah hari Hijriah berkisar 354-355 hari dalam setahun. Sedangkan, Masehi merupakan penanggalan dengan mengacu sistem peredaran bumi terhadap matahari (gregorian). Jumlah hari Masehi dalam setahun berkisar antara 365-366 hari.
Seiring berjalannya waktu, Ramadan akan semakin mendekati bulan-bulan terakhir dalam kalender Masehi, lalu kembali bergerak ke awal tahun dan akhirnya mengulang siklusnya. Perhitungan astronomi memungkinkan umat Islam untuk mengetahui lebih awal kapan Ramadhan akan tiba.
Dalam 30 tahun mendatang, umat Islam akan menjalani Ramadhan yang semakin bergeser ke bulan-bulan sebelumnya dalam kalender Masehi. Fenomena unik Ramadan dua kali dalam setahun pada 2030 menjadi momen langka yang hanya terjadi setiap tiga dekade-an.
Jadwal Puasa 30 Tahun Mendatang dan Tanggalnya
Ramadhan akan terus bergeser sekitar 10–12 hari lebih awal setiap tahunnya dalam kalender Masehi. Satu-satunya tahun Masehi dalam sedekade ini yang mengalami 2 kali Ramadhan adalah 2030, yakni sekitar 5 Januari dan 26 Desember. Fenomena tersebut terjadi setiap 33 tahun sekali, sebagaimana yang terakhir terjadi pada 1997 dan akan kembali terulang pada 2063.
Berikut adalah prediksi jadwal awal puasa Ramadhan untuk 30 tahun mendatang berdasarkan pola pergeseran kalender Hijriah:
- 2025 – 1 Maret
- 2026 – 18 Februari
- 2027 – 8 Februari
- 2028 – 28 Januari
- 2029 – 16 Januari
- 2030 – 5 Januari & 26 Desember (Dua kali dalam setahun)
- 2031 – 15 Desember
- 2032 – 4 Desember
- 2033 – 23 November
- 2034 – 12 November
- 2035 – 2 November
- 2036 – 22 Oktober
- 2037 – 11 Oktober
- 2038 – 30 September
- 2039 – 19 September
- 2040 – 8 September
- 2041 – 29 Agustus
- 2042 – 18 Agustus
- 2043 – 7 Agustus
- 2044 – 27 Juli
- 2045 – 16 Juli
- 2046 – 5 Juli
- 2047 – 24 Juni
- 2048 – 13 Juni
- 2049 – 2 Juni
- 2050 – 22 Mei
- 2051 – 11 Mei
- 2052 – 30 April
- 2053 – 19 April
- 2054 – 9 April
- 2055 – 29 Maret
- 2056 – 17 Maret
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Dicky Setyawan & Ibnu Azis