Menuju konten utama

Jadwal Puasa Idul Adha: Tarwiyah 29 Juli & Arafah 30 Juli 2020

Jadwal puasa Tarwiyah jatuh pada Rabu, 29 Juli 2020 dan puasa Arafah pada Kamis, 30 Juli 2020.

Jadwal Puasa Idul Adha: Tarwiyah 29 Juli & Arafah 30 Juli 2020
Ilustrasi berdoa. foto/istockphoto

tirto.id - Hari Raya Idul Adha 2020 yang diperingati tanggal 10 Zulhijah 1441 H jatuh pada hari Jumat, 31 Juli 2020.

Hal ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dilaksanakan oleh PP Muhammadiyah yang menyatakan, awal bulan Zulhijah 1441 Hijriah atau tahun ini jatuh pada Rabu, 22 Juli 2020. Dengan demikian, tanggal 10 Zulhijah 1441 H atau Hari Raya Idul Adha 2020 datang pada Jumat, 31 Juli 2020.

Sementara itu, hasil sidang isbat yang diselenggarakan Kementerian Agama RI (Kemenag) juga memutuskan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020.

Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan kesimpulan sidang isbat itu didasarkan pada penggunaan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal (melihat langsung bulan). Menurut dia, dua metode ini saling melengkapi dalam penentuan awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.

"Secara mufakat dinyatakan bahwa 1 Zulhijah 1441 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 22 Juli 2020," kata Fachrul Razil dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di akun YouTube Kemenag RI.

Jika mengacu pada hasil tersebut, maka jadwal puasa Tarwiyah jatuh pada Rabu, 29 Juli 2020 dan puasa Arafah pada Kamis, 30 Juli 2020.

Pada setiap bulan Zuhijah sebelum perayaan Hari Raya Idul Adha, terdapat 2 amalan puasa sunah yang amat dianjurkan bagi umat Islam, yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal delapan Zulhijah. Sedangkan puasa Arafah sunah untuk dilaksanakan pada tanggal sembilan Zulhijah, sesuai penanggalan Hijriah setiap tahunnya.

Puasa Tarwiyah

Dalam bahasa Arab, "tarwiyah" berarti "proses berpikir", dan pada hari itu, Nabi Ibrahim merenung dan berpikir tentang mimpinya menerima perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya sendiri, Ismail.

Delapan Zulhijah disebut hari Tarwiyah, sebab dirujuk kepada pensyariatan kurban.

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah dalam Islam tergambar dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Puasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Zulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun," (H.R. Tirmidzi).

Dalam artikel "Puasa Tarwiyah dan Arafah" yang ditulis A. Khoirul Anam di NU Online, disebutkan bahwa meskipun hadis di atas kurang kuat riwayatnya (daif), para ulama berpendapat bahwa dua amalan itu boleh dilaksanakan, jika itu dalam kerangka fadla'ilul a’mal untuk memperoleh pahala dan keutamaan puasa tersebut, dan hadis yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah akidah dan hukum Islam.

Sebagaimana puasa sunah lainnya, niat puasa Arafah atau Tarwiyah juga boleh dilaksanakan pada siang hari, sejauh yang melaksanakan ibadah ini belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya sejak terbit fajar hingga waktu Zuhur.

Berikut ini bacaan niat puasa Tarwiyah beserta pelafalannya dalam tulisan latin dan artinya.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah

نويت صوم التروية سنة لله تعالى

"Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala"

Artinya: "Saya niat berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah SWT."

Adapun bacaan niat puasa Tarwiyah jika diucapkan pada siang hari adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التروية لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Tarwiyah lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya berniat puasa sunah Tarwiyah pada hari ini karena Allah SWT."

Puasa Arafah

Hari Arafah masih berkaitan dengan riwayat pensyariatan kurban. Nabi Ibrahim AS menyadari sekaligus memahami makna mimpinya sebagai wahyu dari Allah. Kata "Arafa" dalam bahasa Arab artinya mengetahui.

Sedangkan keutamaan puasa Arafah bisa dirujuk ke hadis sahih, antara lain yang diriwayatkan Abu Qatadah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas," (H.R. Muslim).

Bacaan niat puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘ala."

“Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Niat di atas dibaca ketika berniat menjalankan puasa Arafah pada malam hari sebelum terbit fajar pada 9 Zulhijah.

Bacaan niat puasa Arafah jika diucapkan pada siang hari adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Arafah pada hari ini karena Allah SWT."

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2020 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Fitra Firdaus