tirto.id - Hasil sidang isbat yang diselenggarakan Kementerian Agama RI (Kemenag) sejak sore sampai malam hari ini memutuskan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020.
Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan kesimpulan sidang isbat itu didasarkan pada penggunaan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal (melihat langsung bulan). Menurut dia, dua metode ini saling melengkapi dalam penentuan awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.
Menurut Fachrul Razi, berdasarkan perhitungan hisab, posisi ketinggian hilal di wilayah Indonesia pada hari ini, Selasa (21/7/2020) sudah berada di atas ufuk, yakni di antara 6 derajat 51 menit sampai 8 derajat 42 menit.
Sementara hasil rukyatul hilal yang digelar Kemenag di 84 titik di 34 provinsi juga menunjukkan hilal sudah terlihat yang menjadi pertanda dimulainya awal bulan Zulhijah 1441 Hijriah.
"Secara mufakat dinyatakan bahwa 1 Zulhijah 1441 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 22 Juli 2020," kata Fachrul Razil dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di akun YouTube Kemenag RI.
"Dan dengan demikian dinyatakan bahwa Idul Adha atau tanggal 10 Zulhijah 1441 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 31 Juli 2020," dia menambahkan.
Keputusan sidang isbat yang digelar Kemenag RI ini sama dengan hasil hisab yang ditetapkan oleh PP Muhammadiyah beberapa waktu lalu, yakni Idul Adha tahun ini jatuh pada 31 Juli 2020.
Sebelum pengumuman itu, di rangkaian acara sidang isbat, anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya menjelaskan metode hisab bersifat informatif, sedang rukyat sifatnya konfirmatif. Penetapan atau isbat adalah penggabungan antara konfirmasi hasil rukyat dengan informasi hasil hisab yang tertera dalam Taqwim Standar Indonesia tahun 2020.
Dia menambahkan, bahwa ada referensi pelaporan, jika hilal awal Zulhijah 1441 H dapat teramati di wilayah Indonesia pada Selasa, 21 Juli 2020. Menurut Cecep, ijtimak terjadi pada Selasa, 21 Juli 2020, sekitar pukul 00.33 WIB.
"Untuk di Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 7,82 derajat dengan umur bulan 17 jam 20 menit, 37 detik," ujar Cecep, seperti dilansir laman Kemenag.
Cecep menyatakan hilal awal Zulhijjah 1441 Hijriah pada Selasa, 21 Juli 2020 sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yakni tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.
- Tata Cara Puasa Sunah Sebelum Idul Adha dan Makna Hari Raya Kurban
- Jadwal Puasa Arafah & Tarwiyah 2020, Bacaan Niat Latin, Keutamaan
- Cara Kurban Online via BAZNAS saat Idul Adha 2020 pada Masa Pandemi
- Yang Perlu Diwaspadai saat Salat Idul Adha & Protokol Kesehatannya
- Idul Adha 2020: Protokol Kesehatan Penyembelihan Kurban Versi MUI
- Niat Sholat Idul Adha & Panduan Salat Hari Raya Kurban Saat Corona
Editor: Agung DH