Menuju konten utama

Khutbah Jumat setelah Idul Adha: Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Contoh teks khutbah Jumat setelah Idul Adha kali ini akan membahas tentang "Keutamaan Bulan Dzulhijjah". Berikut selengkapnya.

Khutbah Jumat setelah Idul Adha: Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Arsip Foto. Khotib menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, banda Aceh, Aceh, Jumat(20/11/2020). AntaraFoto/Ampelsa

tirto.id - Contoh teks khutbah Jumat setelah Idul Adha kali ini akan membahas tentang "Keutamaan Bulan Dzulhijjah" atau bulan haji yang masih akan berlangsung hingga bulan Juli 2024 mendatang.

Mayoritas penduduk Indonesia telah merayakan Hari Raya Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024 lalu. Meskipun hari nahar telah berlalu, bulan Dzulhijjah masih belum selesai. Oleh sebab itu, kaum muslim seyogianya tetap meningkatkan takwa dengan memperbanyak amalan terpuji.

Umat Islam juga dapat mengambil hikmah dari berbagai amalan-amalan yang telah dikerjakan kaum muslim di bulan Zulhijah seperti haji ke baitullah, menyembelih hewan kurban, dan sebagainya. Sebagai contoh, ibadah haji mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. dengan menjemput panggilan ilahi sekaligus memenuhi rukun Islam yang terakhir.

Banyak hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan rukun-rukun dalam ibadah haji. Selain itu, dalam ibadah kurban, manusia diajarkan bahwa seluruh harta yang dimiliki, hakikatnya adalah titipan Allah Swt. Mereka harus ikhlas apabila sewaktu-waktu harta-harta itu diambil maupun harus dikorbankan, terlebih untuk kebaikan.

Khutbah Jumat setelah Idul Adha: Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ،

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (3) (سورة الفجر: 1-3

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Segala puji bagi Allah Swt. Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-laranganNya.

Tiada bekal yang lebih baik bagi kita di dunia maupun akhirat kelak, kecuali takwa kepada Allah Swt. Bekal-bekal tersebut akan membawa kita kepada tempat terbaik yang penuh rida Allah Swt.

Dalam kesempatan ini, khotib akan menyampaikan khotbah Jumat tentang keutamaan bulan Zulhijah.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Meskipun perayaan Idul Adha 1445 H telah berakhir, bulan Zulhijah belum berakhir. Oleh sebab itu, masih ada kesempatan bagi kita untuk terus memperbanyak ketakwaan melalui amalan-amalan sunah. Allah Swt. menegaskan perihal takwa di bulan Zulhijah dalam Surah At-Taubah ayat 36 sebagai berikut:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Arab Latinnya:

Inna ‘iddatasy-syuhūri ‘indallāhiṡnā ‘asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa minhā arba‘atun ḥurum(un), żālikad-dīnul-qayyim(u), falā taẓlimū fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatan kamā yuqātilūnakum kāffah(tan), wa‘lamū annallāha ma‘al-muttaqīn(a).

Artinya:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya [terdapat] empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa,” (QS. At-Taubah [9]: 36).

Banyak amalan sunah yang dapat dikerjakan kaum muslim di bulan Zulhijah setelah masa-masa Idul Adha, salah satunya adalah bersedekah. Bersedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti masakan daging kurban.

Berbagi rasa dengan tetangga dan kerabat adalah perbuatan penuh pahala sekaligus bermanfaat meningkatkan tali ukhuwah. Allah Swt. dalam Surah Al-Hadid ayat 18 berfirman mengenai keutamaan sedekah sebagai berikut:

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

Arab Latinnya:

Innal-muṣṣaddiqīna wal-muṣṣaddiqāti wa aqraḍullāha qarḍan ḥasanay yuḍā‘afu lahum wa lahum ajrun karīm(un).

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan [kepada] Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan [balasannya] kepada mereka dan baginya [diberikan] ganjaran yang sangat mulia [surga]," (QS. Al-Hadid [57]: 18).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Selain meningkatkan amal, waktu-waktu setelah Idul Adha dapat digunakan untuk mengambil hikmah dari pelaksanaan ibadah haji dan kurban. Hikmah ibadah haji di antaranya mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan sebagai ungkapan rasa syukur. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Hajj ayat 27 sebagai berikut:

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ

Arab Latin:

Wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya'tūka rijālaw wa ‘alā kulli ḍāmiriy ya'tīna min kulli fajjin ‘amīq(in).

Artinya:

"[Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk [mengerjakan] haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh," (QS. Al-Hajj [22]: 27).

Di sisi lain, ibadah kurban mengandung makna rela berkorban. Segala yang kita miliki di dunia ini adalah titipan dari Allah Swt, tidak terkecuali umur. Oleh sebab itu, siap atau tidak, apabila segala titipan diambil, muslim harus rela dan sabar. Allah Swt. dalam Surah Al-Kautsar berfirman sebagai berikut:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗاِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ

Arab Latinnya:

Innā a‘ṭainākal-kauṡar(a). Faṣalli lirabbika wanḥar. Inna syāni'aka huwal-abtar(u).

Artinya:

Sesungguhnya Kami telah memberimu [Nabi Muhammad] nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus [dari rahmat Allah].

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah tentang keutamaan bulan Zulhijah. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan manfaat bagi kita semua. Terlebih, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا

أمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani