Menuju konten utama

Apakah Boleh Puasa Dzulhijjah Hanya 1 Hari Saja? Ini Hukumnya

Puasa sunah pada bulan Dzulhijjah dilaksanakan sejak 1 hingga 9 Dzulhijjah. Lantas, apakah boleh puasa Dzulhijjah hanya 1 hari saja?

Apakah Boleh Puasa Dzulhijjah Hanya 1 Hari Saja? Ini Hukumnya
Ilustrasi Buka Puasa Bersama. foto/istockphoto

tirto.id - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam. Selama bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunah.

Sejak 1 Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah, terdapat anjuran melaksanakan puasa sunah. Lantas, apakah boleh puasa pada bulan Dzulhijjah hanya 1 hari saja?

pelaksanaan puasa sunah pada bulan Dzulhijjah berdasarkan sebuah hadis. “Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan puasa pada sembilan hari bulan Dzulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan," [HR Ahmad dan Abu Dawud).

Hadis di atas menjadi dalil melaksanakan puasa sunah pada bulan Dzulhijjah, tepatnya sebelum 10 Dzulhijjah. Adapun puasa sunah yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah disebut puasa Arafah. Pada hari yang sama, umat Islam yang beribadah haji sedang melaksanakan wukuf di padang Arafah.

Setelah itu, keesokan harinya pada 10 Dzulhijjah umat Islam menyambut hari raya Iduladha diawali dengan mendirikan salat Id di masjid dan tanah lapang. Setelah itu, melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ibadah nusuk.

Apakah Boleh Puasa Dzulhijjah Hanya 1 Hari Saja?

Puasa sunah pada bulan Dzulhijjah dilaksanakan sejak 1 hingga 9 Dzulhijjah. Lantas, apakah boleh puasa Dzulhijjah hanya 1 hari saja?

Pelaksanaan puasa sunah pada bulan Dzulhijjah boleh hanya 1 hari. Hal ini didasarkan pada hukum pelaksanaan puasa pada bulan Dzulhijjah, yakni sunah. Hukum pelaksanaan ibadah sunah ini ialah mendapatkan pahala jika dilaksanakan dan tidak berdosa apabila ditinggalkan.

Kendati demikian, ibadah sunah akan lebih utama jika dilaksanakan. Pahala keutamaan ibadah sunah juga akan kembali pada diri setiap muslim dan diniatkan tulus untuk mendekatkan diri pada Allah.

Puasa sunah 1 hari pada bulan Dzulhijjah dapat dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, yakni puasa sunah Arafah.

Dilansir laman NU Banten, dalil pelaksanaan puasa Arafah didasarkan pada sebuah hadis.

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Pelaksanaan puasa Arafah hukumnya sunah. Umat Islam yang melaksanakan puasa sunah Arafah akan mendapatkan pahala. Adapun yang tidak melaksanakan puasa sunah Arafah tidaklah berdosa.

Namun, tidak mendapat keutamaan puasa Arafah. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis di atas bahwa puasa Arafah akan menghapus dosa setahun lalu dan setahun akan datang.

Pelaksanaan puasa Arafah tahun 2024 antara Indonesia dan Arab Saudi terdapat perbedaan. Pemerintah Indonesia dan Muhammadiyah melaksanakan shalat Id Iduladha pada Senin, 17 Juni 2024. Jadi puasa sunah Arafah dilaksanakan pada 16 Juni 2024 (9 Dzulhijjah).

Hal tersebut berbeda dari pemerintah Arab Saudi yang menetapkan puasa Arafah 9 Dzulhijjah bertepatan pada Sabtu, 15 Juni 2024, selisih 1 hari dengan Indonesia.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2024 atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani