tirto.id - Teks khutbah Jumat terbaru kali ini akan secara singkat dan jelas membahas keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
10 hari pertama menjadi waktu paling istimewa di bulan Zulhijah. Umat Islam pada waktu tersebut dianjurkan untuk meningkatkan takwa dan menjauhi perbuatan tercela dengan memperbanyak amalan-amalan saleh.
Contoh amalan yang dapat dikerjakan di 10 hari pertama bulan Zulhijah seperti puasa Senin-Kamis, puasa Tarwiyah, puasa Arafah, berangkat haji atau umrah ke baitullah, menyembelih hewan kurban, mendirikan dan mendengarkan khutbah serta sholat Idul Adha, hingga memperbanyak zikir kepada Allah Swt.
Berdasarkan keputusan Kemenag RI, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) tentang penentuan awal Zulhijah 2024, 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. 10 hari pertama di bulan Zulhijah akan terjadi pada 8 - 17 Juni 2024.
Khutbah Jumat tentang Keutamaan 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ،
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (3) (سورة الفجر: 1-3
Segala puji bagi Allah Swt, yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Tanpa rida dan kehendakNya, kita tidak akan mampu menghadiri majelis khotbah dan salat Jumat yang penuh berkah ini.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Sebaik-baiknya bekal di akhir kelak adalah takwa. Dan orang-orang yang berpikir paham dan mengerti perihal takwa kepada Allah Swt.
Khatib dalam khotbah ini akan menyampaikan tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Zulhijah.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Umat Islam telah memasuki bulan Zulhijah 1445 H pada Sabtu, 8 Juni 2024. Zulhijah merupakan bulan yang diistimewakan Allah Swt. karena termasuk asyhurul hurum sebagaimana disebutkan Surah At-Taubah ayat 36 sebagai berikut:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Arab Latinnya:
Inna ‘iddatasy-syuhūri ‘indallāhiṡnā ‘asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa minhā arba‘atun ḥurum(un), żālikad-dīnul-qayyim(u), falā taẓlimū fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatan kamā yuqātilūnakum kāffah(tan), wa‘lamū annallāha ma‘al-muttaqīn(a).
Artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya [terdapat] empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa,” (QS. At-Taubah [9]: 36).
Pada bulan Zulhijah, terdapat waktu-waktu yang istimewa, salah satunya adalah 10 hari pertama. Sebab begitu istimewanya, Allah Swt. bahkan bersumpah mengenai 10 hari pertama bulan Zulhijah dalam Surah Al-Fajr ayat 1-3 sebagai berikut:
وَالْفَجْرِۙ وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ
Arab Latinnya:
Wal-fajr(i). Wa layālin ‘asyr(in). Wasy-syaf‘i wal-watr(i).
Artinya:
"Demi waktu fajar, demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan yang ganjil," (QS. Al-Fajr [89]: 1-3)
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Banyak keutamaan yang terkandung di 10 hari awal bulan Zulhijah. Oleh sebab itu, umat Islam dianjurkan mengisi waktu-waktu tersebut dengan berbagai amalan terpuji seperti berangkat haji ke baitullah, menyembelih kurban, puasa Arafah, mendirikan salat Idul Adha, hingga bersedekah.
10 hari pertama bulan Zulhijah menjadi hari yang paling dicintai Allah Swt. Dalam sebuah hadis dari Ibnu Abbas Ra. Rasulullah Saw. bersabda mengenai keutamaan 10 hari pertama Zulhijah yang melebihi berjihad di jalan Allah sebagai berikut:
مَا مِنْ أيّامٍ الْعَمَلُ الصّالِحُ فيهَا أحَبُّ إلَى الله مِنْ هَذِهِ الأيّامِ يَعْني أيّامَ الْعَشْرِ قالُوا: يَا رَسُولَ الله وَلاَ الْجِهَادُ في سَبِيلِ الله؟ قالَ وَلاَ الْجِهَادُ في سَبِيلِ الله إلاّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ (رواه البخاري وأحمد والترمذي وأبو دود وابن ماجه
Artinya:
“Tidak ada hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama daripada jihad di jalan Allah?” Rasulullah menjawab, “Termasuk lebih utama dibandingkan jihad di jalan Allah kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan sesuatu apapun dari jiwa dan hartanya karena ia mati syahid di medan jihad,” (HR al-Bukhari, Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Keutamaan 10 hari pertama Zulhijah, juga tidak dapat dilepaskan dari keberadaan tanggal 9 Zulhijah (Hari Arafah) dan 10 Zulhijah (Hari Raya Idul Adha). 9 Zulhijah adalah waktu bagi jemaah haji wukuf di Padang Arafah dan kaum muslim berpuasa sunah Arafah. Dalam sebuah hadis, disebutkan keutamaan Hari Arafah yang banyak membebaskan muslim dari neraka sebagai berikut:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ (رواه مسلم
Artinya:
“Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba dari neraka sebanyak yang Ia bebaskan pada hari arafah,” (HR Muslim).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Pada Hari Arafah, Allah Swt. menurunkan banyak rahmat dan pengampunan kepada hamba-hambanya. Hal ini begitu dibenci setan sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dalam al-Muwaththa' sebagai berikut:
مَا رُؤِيَ الشَّيْطَانُ يَوْمًا هُوَ فِيْهِ أَصْغَرُ، وَلَا أَدْحَرُ وَلَا أَحْقَرُ، وَلَا أَغْيَظُ مِنْهُ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ (رواه الإمام مالك
Artinya:
“Tidaklah setan terlihat lebih terhina, lebih terusir, lebih ternista dan lebih marah kecuali pada hari arafah,” (HR Imam Malik).
Di sisi lain, Hari Raya Idul Adha adalah hari kemenangan besar bagi umat Islam. Pada hari itu, kaum muslim dianjurkan untuk menyembelih kurban dan membagikan dagingnya. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak doa karena termasuk waktu-waktu ijabah sebagaimana diterangkan Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm sebagai berikut:
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya:
“Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam jum'at, malam hari raya Idul Adha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nisfu Sya'ban.”
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khotbah tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Zulhijah. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan manfaat bagi kita semua. Terlebih, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا
أمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani