Menuju konten utama

Amalan di Bulan Dzulhijjah, Keutamaan, dan Dalil-Dalilnya

Amalan di bulan Dzulhijjah di antaranya haji ke baitullah, menyembelih kurban, hingga puasa Arafah. Berikut informasi selengkapnya.

Amalan di Bulan Dzulhijjah, Keutamaan, dan Dalil-Dalilnya
Ilustrasi berdoa. foto/istockphoto

tirto.id - Banyak amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Dzulhijjah seperti haji ke baitullah, menyembelih kurban, salat dan mendengarkan khotbah Idul Adha, memperbanyak zikir, bersedekah, hingga puasa Arafah.

Umat Islam akan memasuki bulan Dzulhijjah 1445 Hijriah pada Sabtu, 8 Juni 2024 mendatang. Dzulhijjah merupakan bulan yang mulia, karena Allah Swt. di waktu tersebut menganjurkan kaum muslim meningkatkan takwa sebagaimana Surah At-Taubah ayat 36 sebagai berikut:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya [terdapat] empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa,” (QS. At-Taubah [9]: 36).

Pahala dari amalan-amalan baik yang dilakukan di bulan Dzulhijjah akan dilipatgandakan. Hal ini juga berlaku untuk dosa-dosa dari amalan-amalan yang tercela. Imam Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud al-Baghawi dalam kitab Ma’alimut Tanzil fi Tafsiril Qur’an menjelaskan tentang pahala dan dosa yang dilipatgandakan di bulan Dzulhijjah sebagai berikut:

"Amal salih lebih agung [besar] pahalanya di dalam bulan-bulan haram [Zulkaidah, Dzulhijjah, Muharam, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut [juga] lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya," (Imam al-Baghawi, Ma’alimut Tanzil fi Tafsiril Qur’an, [Beirut, Darul Ihya’ at-Turats, cetakan keempat: 1417 H/1997 M], juz IV, halaman: 44).

Amalan di Bulan Dzulhijjah, Keutamaan, dan dalilnya

Jamaah padati Masjidil Haram

Umat muslim menghadap ka’bah seusai tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). Menjelang waktu shalat, Masjidil Haram dipadati umat muslim yang akan menunaikan ibadah shalat magrib. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Dalam Islam, banyak amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Dzulhijjah. Meskipun sukar untuk mengerjakan seluruhnya, muslim sebaiknya dapat memilih amalan sesuai kemampuan dirinya. Berikut ini amalan di bulan Dzulhijjah beserta keutamaan dan dalilnya:

1. Haji ke baitullah

Haji adalah ibadah wajib bagi seorang muslim yang telah mampu. Selain menunaikan rukun Islam kelima, pelaksanaan ibadah haji memuat banyak keutamaan, salah satunya dihapuskan dosa seperti seorang bayi hingga mampu memberi syafaat 400 orang keluarga sebagaimana hadis berikut:

“Dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari ra dengan marfu dari Rasulullah saw, ‘Orang yang berhaji dapat memberikan syafaat kepada 400 orang keluarga atau keluarganya dan ia akan keluar dari dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya,’” (HR Al-Bazzar).

2. Berkurban

Berkurban adalah ibadah menyembelih seekor hewan ternak yang memenuhi kriteria tertentu pada 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Berkurban menjadi amalan paling dicintai Allah Swt. di Hari Raya Idul Adha sebagaimana hadis riwayat hadis dari Aisyah Ra. sebagai berikut:

"Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, 'Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam [manusia] pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya,'" (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117).

3. Berzikir

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak zikir di bulan Dzulhijjah, terlebih pada sepuluh hari pertama. Dalam sebuah hadis dari Umar Ra, Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:

"Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari [Dzulhijjah] ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid," (HR. Ahmad)

4. Puasa Arafah

Salah satu puasa sunah yang sebaiknya dikerjakan umat Islam di bulan Dzulhijjah adalah puasa Arafah. Puasa sunah ini dikerjakan pada 9 Dzulhijjah, ketika para jemaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Keutamaan puasa Arafah, disebutkan dalam hadis riwayat Abu Qatadah sebagai berikut:

"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura [10 Muharram] menghapuskan dosa setahun yang lepas," (HR. Muslim).

5. Shalat Idul Adha

Salat Idul Adha salah satunya memberikan keutamaan berupa menghapus dosa yang telah lalu bagi pelaksananya. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis sebagai berikut:

"Barang siapa yang mengerjakan Shalat Iduladha dengan sempurna, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR. At-Tirmidzi).

6. Bersedekah

Bersedekah merupakan amalan yang dapat dikerjakan di waktu kapan pun, terlebih di bulan Dzulhijjah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw. menganjurkan sedekah di bulan Dzulhijjah sebagai berikut:

”Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah,” (HR. Bukhari 1912 dan Muslim 1089).

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani