tirto.id - Kalender puasa bulan Juni 2024 mencakup puasa Tarwiyah dan Arafah yang dikerjakan di bulan Zulhijah. Selain itu, terdapat pula puasa Senin-Kamis yang juga bisa dilaksanakan bulan ini. Lantas, tanggal berapa saja waktu menunaikannya?
Bulan Juni 2024 bertepatan dengan berjalannya bulan Zulkaidah dan Zulhijah dalam kalender Hijriah 1445 H. Kedua bulan tersebut tergolong sebagai bulan haram (asyharul hurum) atau bulan yang dimuliakan Allah Swt.
Bulan Zulkaidah merupakan bulan ke-11 dalam kalender Hijriah, sedangkan bulan Zulhijah adalah bulan ke-12 atau terakhir. Allah Swt. menegaskan adanya bulan haram dalam surah At-Taubah ayat 36 berikut ini:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya 4 bulan haram. Itulah [ketetapan] agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang 4 itu,” (QS. At-Taubah [9]: 36).
Kaum muslim yang mengerjakan amalan saleh di bulan haram diyakini bakal memperoleh pahala berlipat ganda. Sebaliknya, jika berbuat maksiat atau tercela, maka dosa yang bakal diterima juga akan digandakan.
Salah satu amalan saleh yang bisa dikerjakan di bulan haram adalah puasa. Bertepatan dengan bulan Juni 2024, puasa yang dapat ditunaikan umat muslim terdiri dari Tarwiyah dan Arafah.
Jadwal Puasa Bulan Juni 2024: Tarwiyah dan Arafah sebelum Idul Adha
Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah waktu puasa yang berlangsung sebelum Idul Adha. Puasa Tarwiyah dikerjakan setiap tanggal 8 Zulhijah, sedangkan puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah.
Hari Raya Idul Adha 1445 H sendiri bakal jatuh pada 10 Zulhijah atau hari Senin, 17 Juni 2024. Artinya, Puasa Tarwiyah bertepatan dengan hari Sabtu, 15 Juni 2024 dan Puasa Arafah pada Minggu, 16 Juni 2024.
Dilansir dari NU Online, anjuran untuk mengerjakan Puasa Tarwiyah bisa diketahui dari dalil umum sejumlah hadits. Salah satunya hadits yang menganjurkan untuk mengisi 10 hari pertama bulan Zulhijah dengan amalan saleh, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut ini:
عن ابن عباس مرفوعا: "ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام" -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: "ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء
Artinya: Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu': Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah. Kemudian para sahabat bertanya: Bukan pula jihad, ya Rasulullah? Rasul menjawab: Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi. (HR Bukhari).
Sementara itu, Puasa Arafah adalah puasa yang dikerjakan pada 9 Zulhijah. Mengacu laman MUI, hukum Puasa Arafah adalah sunnah bagi muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Adapun bagi muslim yang tengah menunaikan ibadah haji, maka hukum Puasa Arafah adalah makruf. Keutamaan Puasa Arafah berdasar pada hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah, seperti disabdakan Rasulullah saw berikut ini:
“Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR Muslim).
Puasa Tarwiyah dan Arafah termasuk dalam rangkaian puasa 10 hari pertama bulan Zulhijjah. Di luar kedua puasa itu, masih ada puasa sunnah lain yang dikerjakan pada tanggal 1-7 Zulhjjah. Hal ini bertepatan dengan tanggal 8-14 Juni 2024.
Umat muslim juga punya pilihan untuk mengerjakan puasa sunnah lain sebelum Idul Adha 2024, yaitu puasa Senin-Kamis. Keutamaan puasa yang dilaksanaan setiap hari Senin dan Kamis itu dinyatakan dalam hadits riwayat Muslim No. 4652:
“Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan."
Di samping itu, masih ada pula Puasa Ayyamul Bidh di bulan Juni 2024. Pengerjaan puasa sunnah itu dilakukan 3 hari berturut-turut pada pertengahan bulan dalam kalender hijriah.
Untuk bulan Juni 2024, puasa Ayyamul Bidh bisa ditunaikan di tanggal 21 dan 22 atau bertepatan dengan 14 dan 15 Zulhijah 1445 H. Tak ada puasa di tanggal 13 Zulhijah atau 20 Juni karena tanggal tersebut masih terhitung hari tasyrik.
Berikut adalah jadwal puasa sebelum Idul Adha 1445 H dalam kalender bulan Juni 2024, mencakup Puasa Tarwiyah, Arafah, awal Zulhijjah, dan Senin-Kamis:
- Senin, 3 Juni 2024 (25 Zulkaidah 1445 H): Puasa Senin
- Kamis, 6 Juni 2024 (28 Zulkaidah 1445 H): Puasa Kamis
- Sabtu, 8 Juni 2024 (1 Zulhijjah 1445 H): Puasa sunnah awal Zulhijjah
- Minggu, 9 Juni 2024 (2 Zulhijjah 1445 H): Puasa sunnah awal Zulhijjah
- Senin, 10 Juni 2024 (3 Zulhijjah 1445 H): Puasa sunnah awal Zulhijjah dan Puasa Senin
- Selasa, 11 Juni 2024 (4 Zulhijjah 1445 H): Puasa sunnah awal Zulhijjah
- Rabu, 12 Juni 2024 (5 Zulhijjah 1445 H): Puasa sunnah awal Zulhijjah
- Kamis, 13 Juni 2024 (6 Zulhijjah 1445 H): Puasa sunnah awal Zulhijjah dan Puasa Kamis
- Jumat, 14 Juni 2024 (7 Zulhijjah 1445 H): Puasa sunnah awal Zulihjjah
- Sabtu, 15 Juni 2024 (8 Zulhijjah 1445 H): Puasa Tarwiyah
- Minggu, 16 Juni 2024 (9 Zulhijjah 1445 H): Puasa Arafah
- Senin, 17 Juni 2024 (10 Zulhijjah 1445 H): Hari Raya Idul Adha
- Jumat, 21 Juni 2024 (14 Zulhijjah 1445 H): Puasa Ayyamul Bidh
- Sabtu, 22 Juni 2024 (15 Zulhijjah 1445 H): Puasa Ayyamul Bidh
- Senin, 24 Juni 2024 (17 Zulhijjah 1445 H): Puasa Senin
- Kamis, 27 Juni 2024 (20 Zulhijjah 1445 H): Puasa Kamis
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Yulaika Ramadhani