Menuju konten utama
Idul Adha 2022

Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalan di 10 Hari Pertama

Dzulhijjah adalah salah satu bulan suci dalam Islam dan memiliki keutamaan di 10 hari pertamanya.

Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalan di 10 Hari Pertama
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Dzulhijjah menjadi salah satu bulan suci (syahr al haram) dalam Islam selain Dzulqaidah, Muharram, dan Rajab.

Ada keutamaan di dalam 10 hari pertama Dzulhijjah. Berbagai amalan ibadah yang dikerjakan di waktu tersebut memiliki keutamaan yang lebih baik dibanding hari-hari biasa.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah." Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?". Beliau menjawab, "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.“

(HR. Bukhari)

Dengan besarnya keutamaan 10 hari di bulan Dzulhijjah, Nabi Muhammad sangat menganjurkan umatnya untuk lebih sering mengerjakan amal kebaikan yang dicintai.

Bahkan, dengan lisan mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah melalui dzikir pun bisa mendatangkan keutamaan bagi muslim yang melakukannya. Amal shalih di hari-hari tersebut menjadi cukup besar maknanya.

Dari Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid."

(HR. Ahmad)

Amalan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Ada banyak amalan shalih yang bisa ditunaikan pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Semua amal yang ada tuntunannya dalam Al Quran dan Sunah boleh dikerjakan.

Beberapa jenis amalan yang bisa dilakukan untuk menuai keutamaan awal Dzulhijjah yaitu:

1. Zikir. Memperbanyak zikir di 10 hari pertama Dzulhijjah secara khusus difirmankan Allah dalam Al Quran di surah Al Hajj ayat 28. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menafsirkan kalimat

“Hari-hari yang telah ditentukan" pada ayat tersebut yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.”

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (Qs. Al Hajj: 28)

Sementara itu, zikir yang secara khusus dituntunkan Nabi Muhammad di hari tersebut adalah takbir, tahlil, dan tahmid. Ketiga kalimat dzikir ini dianjurkan lebih sering dibaca.

2. Puasa. Memperbanyak puasa sunah dari tanggal 1-8 Dzulhijjah sangat dianjurkan. Lalu, pada 9 Zulhijjah terdapat tuntutan mengerjakan puasa Arafah yang penuh keberkahan.

Sementara itu, dikutip laman UII, bagi muslim yang menjalankan ibadah haji akan menunaikan wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah.

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

3. Bertaubat. Manusia tidak lepas dari perbuatan maksiat yang mendatangkan dosa. Di 10 hari pertama Dzulhijjah dapat dijadikan momentum untuk bertaubat dan meningkatkan ketaatan kepada Allah.

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad bersabda:

"Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya,” (Muttafaqun ‘Alaih)

4. Memperbanyak amal salih. Contoh amal salih yang dapat dikerjakan lebih sering di 10 hari pertama Dzulhijjah antara lain shalat, sedekah, shalat sunnah, membaca Al Quran, dan sebagainya.

5. Menjalankan ibadah berkurban di hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik. Bagi umat Islam yang mampu, wajib untuk berkurban. Dikutip laman Institut Agama Islam An Nur Lampung, Nabi Muhammad menghardik mereka yang hidup berkecukupan tapi enggan berkurban.

“Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

6. Tidak memotong rambut dan kuku untuk orang yang berkurban. Bagi muslim yang menjalankan ibadah qurban, disunnahkan menahan diri untuk memotong rambut dan kuku sampai dia selesai berqurban. Nabi Muhammad bersabda:

“Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya“. (HR Muslim)

7. Menunaikan salat Idul Adha dan mendengarkan khotbahnya.

Infografik SC Bulan Suci Dzulhijjah

Infografik SC Bulan Suci Dzulhijjah. tirto.id/Quita

Baca juga artikel terkait AMALAN BULAN DZULHIJJAH atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno