tirto.id - Pada setiap bulan Zuhijah sebelum perayaan Hari Raya Idul Adha, terdapat 2 amalan puasa sunah yang amat dianjurkan bagi umat Islam, yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal delapan Zulhijah. Sedangkan puasa Arafah sunah untuk dilaksanakan pada tanggal sembilan Zulhijah, sesuai penanggalan Hijriah setiap tahunnya.
Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dilaksanakan oleh PP Muhammadiyah, awal bulan Zulhijah 1441 Hijriah atau tahun ini jatuh pada Rabu, 22 Juli 2020. Dengan demikian, tanggal 10 Zulhijah 1441 H atau Hari Raya Idul Adha 2020 datang pada Jumat, 31 Juli 2020.
Sementara Kementerian Agama (Kemenag) RI akan melaksanakan sidang isbat untuk menentukan awal Zulhijah 1441 H dan Idul Adha tahun ini, berdasarkan hasil rukyatul hilal dan hisab pada hari Selasa (21/7/2020).
Jika mengacu pada hasil hisab PP Muhammadiyah, puasa Tarwiyah jatuh pada Rabu, 29 Juli 2020 dan puasa Arafah pada Kamis, 30 Juli 2020.
Delapan Zulhijah disebut hari Tarwiyah, sebab dirujuk kepada pensyariatan kurban. Dalam bahasa Arab, "tarwiyah" berarti "proses berpikir", dan pada hari itu, Nabi Ibrahim merenung dan berpikir tentang mimpinya menerima perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya sendiri, Ismail.
Hari Arafah masih berkaitan dengan riwayat pensyariatan kurban. Keesokan harinya, Nabi Ibrahim AS menyadari sekaligus memahami makna mimpinya sebagai wahyu dari Allah. Kata "Arafa" dalam bahasa Arab artinya mengetahui.
Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah dalam Islam tergambar dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Puasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Zulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun," (H.R. Tirmidzi).
Dalam artikel "Puasa Tarwiyah dan Arafah" yang ditulis A. Khoirul Anam di NU Online, disebutkan bahwa meskipun hadis di atas kurang kuat riwayatnya (daif), para ulama berpendapat bahwa dua amalan itu boleh dilaksanakan, jika itu dalam kerangka fadla'ilul a’mal untuk memperoleh pahala dan keutamaan puasa tersebu, dan hadis yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah akidah dan hukum Islam.
Sedangkan keutamaan puasa Arafah bisa dirujuk ke hadis sahih, antara lain yang diriwayatkan Abu Qatadah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas," (H.R. Muslim).
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah
Pengerjaan puasa Tarwiyah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Zulhijah dan puasa Arafah pada 9 Zulhijah tidak berbeda dengan ibadah puasa sunah lainnya. Berikut ini bacaan niat puasa Tarwiyah dan puasa Arafah, beserta pelafalannya dalam tulisan latin dan artinya.
1. Bacaan Niat Puasa Tarwiyah
نويت صوم التروية سنة لله تعالى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala"
Artinya: "Saya niat berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah SWT."
2. Bacaan niat puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘ala."
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Niat di atas dibaca ketika berniat menjalankan puasa Arafah pada malam hari sebelum terbit fajar pada 9 Zulhijah.
Sebagaimana puasa sunah lainnya, niat puasa Arafah atau Tarwiyah juga boleh dilaksanakan pada siang hari, sejauh yang melaksanakan ibadah ini belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya sejak terbit fajar hingga waktu Zuhur.
Bacaan niat puasa Arafah jika diucapkan pada siang hari adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Arafah pada hari ini karena Allah SWT."
Adapun bacaan niat puasa Tarwiyah jika diucapkan pada siang hari adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التروية لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Tarwiyah lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya berniat puasa sunah Tarwiyah pada hari ini karena Allah SWT."
- Niat Sholat Idul Adha & Panduan Salat Hari Raya Kurban Saat Corona
- Tata Cara Puasa Sunah Sebelum Idul Adha dan Makna Hari Raya Kurban
- Cara Kurban Online via BAZNAS saat Idul Adha 2020 pada Masa Pandemi
- Tata Cara Shalat Idul Adha 2020 & Panduan Saat Pandemi COVID19
- Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha 2020 Saat Pandemi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom