Menuju konten utama

Istana dalam Rencana Kudeta AHY dari Takhta Partai Demokrat

Tersebutlah nama-nama orang dalam Istana yang dekat dengan Presiden sebagai aktor dan yang merestui kudeta AHY sebagai pimpinan Partai Demokrat.

Istana dalam Rencana Kudeta AHY dari Takhta Partai Demokrat
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendadak menggelar konferensi pers di Taman Politik Wisma Proklamasi, Jakarta, Senin (1/2/2021) siang. AHY membawa kabar mengejutkan: ada sekelompok orang sedang berupaya mengudetanya sebagai pimpinan partai, termasuk orang luar yang berstatus orang dalam Istana.

Mereka mencoba membeli dukungan para pimpinan dan kader PD dengan harga tinggi sebagai syarat melancarkan upaya lanjutan, yaitu Kongres Luar Biasa (KLB).

“Pengambilalihan posisi Ketum PD akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang,” ujar AHY, lalu mengatakan siap memperjuangkan kekuasaannya dengan cara-cara konstitusional dan berpedoman pada undang-undang.

Ketika mengumumkan ini ia ditemani Sekretaris Jenderal PD Riefky Harsya, Ketua Dewan Kehormatan PD Hinca Pandjaitan, dan Ketua Mahkamah PD Nachrowi Ramli.

AHY mengatakan berdasarkan laporan pimpinan dan kader pusat hingga cabang, ada lima orang terlibat sebagai motor gerakan: satu kader aktif, satu sudah enam tahun aktif, satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan tidak hormat karena korupsi, lalu satu mantan kader yang sudah keluar sejak tiga tahun lalu.

Sementara pihak eksternal yang terlibat, AHY menyebutnya sebagai pejabat tinggi pemerintahan Presiden Joko Widodo. AHY sudah menyurati Jokowi pada Senin pagi untuk mengonfirmasikan keterlibatan anak buahnya tersebut.

AHY tak menyebut siapa orang Istana yang dia maksud. Nama keluar dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PD Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya pada Senin malam. Andi mengatakan: “Siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambilalih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko.”

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan memang mungkin saja kepemimpinan AHY di PD akan dikudeta, dan rencana berantakan saat AHY menyelenggarakan konferensi pers. Terseretnya Moeldoko sebagai terduga motor kudeta, menurut Pangi, mengindikasikan Jokowi merestui upaya ini.

“Nanti lagu lamanya, Kemenkumham akan mengesahkan kepengurusan yang sesuai dengan selera elite penguasa. Fenomena semacam ini sudah hampir dialami semua partai oposisi,” katanya kepada reporter Tirto, Senin (1/2/2021).

Menurutnya, kepekaan melihat persoalan sejak dini menjadi modal PD tidak senasib dengan partai-partai lain yang Pangi sebut mengalami penggembosan dari dalam. Dalam hal ini, ayah AHY sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berperan penting. “AHY berupaya selamat dari kudeta tersebut karena masih ada SBY sebagai mentornya,” Imbuhnya.

Meski mengatakan kudeta tidak mustahil, Pangi tetap berharap tudingan-tudingan AHY bisa segera disertai bukti agar ia dan PD tidak dianggap sedang mengarang cerita dan mencemarkan nama baik.

Direktur Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai keterlibatan pihak Istana, jika benar, akan berakibat buruk bagi perkembangan demokrasi. “Ini sama saja membajak dan mengudeta demokrasi,” ujar Ujang kepada reporter Tirto, Senin. “Sangat wajar jika AHY berkirim surat pada Jokowi untuk memastikan apakah ada orang yang terlibat di lingkungan dalam,” tambahnya.

Ujang mengatakan masih menunggu respons Jokowi atas surat yang dikirim AHY kemarin.

Moeldoko: “Urusan Saya, Bukan Jokowi”

Selang beberapa jam dari konferensi pers AHY, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan hal yang sama. Alih-alih membantah tudingan, ia mengakui keterlibatan dalam kudeta tersebut. Satu-satunya yang ia sanggah adalah gerakan ini dikaitkan dengan Jokowi.

“Jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau tidak tahu sama sekali dalam hal ini, dalam isu ini. Itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP,” ujarnya di Jakarta.

Mantan Panglima TNI era SBY ini menjelaskan bahwa awal isu kudeta tersebut berasal dari kunjungan para pihak internal PD ke kediamannya. Mereka mengutarakan situasi terkini PD. “Saya sebenernya prihatin dengan situasi itu. Karena saya juga bagian dari yang mencintai Demokrat,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada AHY agar menjadi sosok pemimpin yang kuat dan tidak mudah ‘baperan’ (terbawa perasaan) dan tidak gampang terombang-ambing. Moeldoko meminta AHY untuk tidak mengekang anak buahnya bersafari, karena “kalau anak buahnya enggak boleh pergi ke mana-mana, diborgol saja.”

“Berikutnya kalau ada istilah kudeta, ya, itu kudeta dari dalam. Masak kudeta dari luar?” tandasnya.

Politikus PD yang lain, Rachland Nashidik, sangsi Moeldoko benar-benar bergerak sendiri. Via Twitter ia mengatakan Menkopolhukam Mahfud MD merestui.

Pagi tadi, Mahfud membantah tudingan itu. “Terpikirkan saja tidak, apalagi merestui,” katanya.

Baca juga artikel terkait PARTAI DEMOKRAT atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Politik
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Rio Apinino