tirto.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membantah pergantian (reshuffle) Budi Gunawan dari jabatan Menteri Politik dan Keamanan (Menkopolkam) karena rentetan aksi unjuk rasa se-Indonesia mulai 25 Agustus 2025 hingga saat ini.
Menurut dia, Budi Gunawan terkena reshuffle berdasar pertimbangan Presiden Prabowo Subianto.
"Tidak ada kemudian karena suatu hal yang sangat spesifik [terkait alasan Budi Gunawan terkena reshuffle]. Ini semua, kan, bagian dari evaluasinya menyeluruh," ucapnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Di satu sisi, ia mengakui Prabowo belum menunjuk posisi Menkopolkam setelah Budi Gunawan terkena reshuffle. Karena itu, Prasetyo menyatakan Prabowo bakal menunjuk ad interim untuk posisi Menkopolkam.
Ia enggan mengungkapkan siapa yang akan menjabat Menkopolkam untuk sementara waktu.
"Berkenaan dengan posisi Menkopolkam untuk sementara waktu memang Bapak Presiden belum menunjuk secara definitif," ucapnya.
"Siapa yang akan beliau sehingga sementara waktu beliau akan menunjuk ad interim. Nanti dulu, tunggu dulu, ini [Menkopolkam ad interim] belum ditandatangani," sambung Prasetyo.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kementerian Dalam Negeri, aksi unjuk rasa terjadi di 107 titik yang tersebar se-Indonesia sejak 25 Agustus 2025 hingga saat ini. Kerugian imbas unjuk rasa bermacam-macam.
Imbas unjuk rasa, sebanyak 10 masyarakat meninggal dunia, versi Komnas HAM. Menurut Komnas HAM, penyebab meninggalnya sejumlah korban disebabkan kekerasan kepolisian.
Menanggapi aksi unjuk rasa itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hanya meminta pemerintah daerah tidak melakukan selebrasi berlebih.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































