tirto.id - Israel dan India memperkuat kerja sama keamanan guna melawan ancaman dari kelompok Islam radikal yang sedang dihadapi kedua negara tersebut.
Pembahasan itu dilakukan saat lawatan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ke India, yang menandakan kunjungan pertama pemimpin Israel dalam 15 tahun.
"Cara hidup kita ditantang, terutama pencarian modernitas, pencarian inovasi ditantang oleh Islam radikal dan cabang-cabangnya dari berbagai wilayah, dan ini bisa mengganggu sistem internasional ... Salah satu cara Untuk mengatasi tantangan tersebut adalah untuk memperkuat hubungan antara dua negara demokrasi besar. Aliansi demokrasi sangat penting untuk menjamin masa depan kit bersama, "kata Netanyahu seperti dikutip India Times.
Perdana Menteri India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu sejak lama mengagumi Israel atas sikap kerasnya melawan terorisme. Di bawah pemerintahan Modi, kedua pihak menjalin hubungan lebih dekat berdasarkan atas keamanan dan ekonomi.
Netanyahu, yang beraliran kanan, mengatakan pada pertemuan keamanan itu bahwa India dan Israel adalah dua negara demokrasi dengan persamaan alamiah, namun masyarakatnya tengah menghadapi ancaman kelompok radikal.
Baik Israel maupun India telah lama berusaha melawan kelompok radikal. Israel bertempur di Gaza dan wilayah Sinai Mesir sedangkan India mendapat ancaman kelompok radikal dari Pakistan. Jauh dari mata publik, India dan Israel telah bekerja sama melawan ancaman itu melalui berbagi intelijen, menurut beberapa pejabat.
Benjamin Netanyahu tiba di New Delhi, Minggu (14/1/2018). Perjalanan Netanyahu ke India hanya berlangsung enam bulan setelah Modi melakukan perjalanan pertamanya ke Israel, dia tidak pergi ke Ramallah, Pusat Otoritas Palestina yang berkuasa dan tempat pemberhentian yang lazim bagi para pemimpin yang mengunjungi wilayah tersebut.
Netanyahu melakukan tur Taj Mahal dan juga akan mengunjungi rumah Modi di Gujarat serta ibu kota keuangan India, Mumbai.
Dia akan bergabung dengan seorang anak Israel berusia 11 tahun, Moshe Holtzberg, yang orang tuanya dibunuh di Mumbai pada 2008 oleh militan berbasis di Pakistan, untuk acara peringatan pada pusat kegiatan Yahudi di pusat keuangan India, tempat serangan tersebut terjadi.
Anak laki-laki yang tinggal bersama kakek dan neneknya di Israel itu tiba pada Selasa sebagai tamu Modi.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora