tirto.id - ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di sebuah gereja di Kairo yang menewaskan 25 orang pada Ahad (11/12/2016) lalu. Klaim ISIS pada Selasa di media sosial tersebut menjelaskan pembom bunuh diri yang melakukan serangan dilakukan oleh seorang pria dengan samaran Abu Abdallah al-Masri.
Menurut ISIS, pelaku "masuk di antara kerumunan" dan meledakkan sabuk bom. Setelah aksi itu ISIS juga berencana melanjutkan serangan terhadap "setiap kafir dan murtad di Mesir, dan di mana-mana", demikian dikutip abs-cbnnews, Rabu (14/12/2016).
Berbeda dengan klaim ISIS, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengungkapkan pada saat pemakaman bagi para korban, Senin (13/12), bahwa pembom bunuh diri sebagai Mahmoud Shafik Mohamed Mostafa (22).
Sisi juga menyampaikan akan terus memerangi para pemberontak Mesir yang berafiliasi dengan ISIS.
Sebagaimana diketahui, para gerilyawan Mesir tersebut menyerang polisi dan militer di provinsi Sinai utara. Para pemberontak juga menargetkan pasukan keamanan dan pejabat pemerintah di Kairo sebagai target serangan.
Serangan telah memburuk sejak Juli 2013 saat penggulingan Presiden Mohamed Morsi. Penggulingan dipimpin oleh Sisi, yang saat itu menjabat sebagai menteri pertahanan.
Setelah aksi saling serang dari dua kubu antara pro dan anti-Morsi di Kairo pada bulan Agustus tahun 2013, massa menyerang lebih dari 40 gereja nasional, serta puluhan sekolah, rumah dan bisnis milik orang Koptik.