tirto.id - Senin pagi (22/10), jadi hari yang nahas bagi pengendara Toyota Avanza hitam. Mobil yang ia tunggangi tiba-tiba meledak usai diisi BBM di SPBU Talagening, Tanggamus, Lampung. Seperti dilaporkan Lampung Post mobil meledak ketika akan melaju keluar dari area SPBU. Beruntung, si pengemudi Avanza selamat meskipun mengalami luka-luka. Ledakan juga membuat kondisi sekujur bodi mobil ringsek seperti bekas tabrakan parah. Kejadian ini masih diselidiki polisi, untuk sementara dugaan karena korsleting.
"Yang meledak bukan mobilnya. AC-nya yang meledak. AC meledak jadi atap atap mobil terbuka dihantam ledakan," jelas Kapolsek Kota Agung AKP Syafri Lubis kepada Tirto.
"Pengemudi tidak apa apa, (dan) tidak lagi bawa orang (penumpang)," ujar Syafri.
Insiden ledakan menimpa mobil “sejuta umat” ini memang langka, beberapa kasus yang pernah terjadi adalah insiden Toyota Avanza terbakar sendiri. Pada Maret 2018 misalnya, sebuah Avanza terbakar di area Grand Depok City, Depok, Jawa Barat. Laporan Viva, api menghanguskan bagian mesin mobil. Insiden serupa juga pernah terjadi pada merek-merek mobil lainnya, kasus Nissan Juke melibatkan model Olivia Dewi sempat ramai jadi pemberitaan media 2012 silam. Namun, pemicu terbakarnya karena kejadian tabrakan tunggal.
Pihak PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku penjual Toyota Avanza saat dihubungi Tirto, Kamis (25/10) mengaku belum tahu dengan insiden meledaknya Toyota Avanza di Lampung. Namun, TAM berjanji akan turun tangan dalam proses investigasi bila ada insiden yang melibatkan produknya.
Public Relation Manager PT TAM Rouli Sijabat mengatakan kejadian mobil terbakar ataupun meledak di jalan raya bukanlah tanggung jawab langsung dari Agen Pemegang Merek (APM). Penanganan kasus menjadi wewenang pihak kepolisian. Namun, ia menggarisbawahi Toyota tetap berupaya menangani masalah yang terjadi pada produk-produk Toyota.
"Jadi ada sebuah kejadian di jalan, mobil kebakaran, tabrakan. Itu ada di area hukum kepolisian. Untuk investigasi mobil, (polisi) kirim surat kepada kita butuh bantuan, nanti kita kirim orang. TAM hanya bisa lihat standar atau enggak. Kalau standar pabrikan, tabrakan dilihat seperti apa, investigasi keseluruhan. TAM kasih hasil investigasi polisi bikin keputusan.” kata Rouli kepada Tirto.
“(Setiap masalah) selalu menjadi feed back untuk pengembangan produk dan edukasi konsumen untuk memakai, merawat, menjelaskan doanddon’t dalam menggunakan mobil,” kata Rouli.
Selain untuk kebutuhan penyelidikan, hasil investigasi penting untuk produsen kendaraan mengevaluasi kualitas produknya. Jika kasus kebakaran disebabkan kesalahan pabrik, proses perbaikan massal atau (recall) mesti dilakukan.
“Kalau memang itu terbukti ya, iya dong (recall). Jangankan kebakaran, mobil yang bisa menyebabkan pelanggan terganggu, safety issue akan dilakukan pemanggilan (recall). Pabrikan mobil seperti Toyota (prioritas) pertama safety, jangan kendaraan malah jadi mencelakakan penumpangnya,” terang Rouli.
Kebakaran atau bahkan ledakan mobil bukan masalah sepele, nyawa penumpang dan orang-orang di sekitarnya jadi taruhannya. Dalam hal ini pabrikan dan pemilik mobil harus mengantisipasi terjadinya masalah yang dapat menimbulkan api dengan mengevaluasi produk dan perawatan berkala terutama bagi konsumen. Insiden mobil bermasalah khususnya mobil terbakar bisa menjadi bumerang buat pabrikan.
Wakil Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo, mengatakan pabrikan harus mempublikasikan hasil investigasi pada produknya yang mengalami insiden terbakar maupun meledak. "Kalau cacat produk perusahaan itu harus menarik produk dari pasar untuk dilakukan perbaikan supaya kasus yang sama tidak terjadi lagi. Pabrikan yang harus memberikan penjelasan kepada publik," katanya kepada Tirto.
Insiden mobil yang bermasalah berpotensi menimbulkan keraguan konsumen terhadap jenis mobil yang bersangkutan. Contohnya pernah dialami mobil super murah Tata Nano di India. Saat kali pertama dipasarkan, mobil ini laris manis. Tata menerapkan sistem undian buat memilih konsumen yang bisa membeli mobil tersebut. Namun, setahun setelahnya bermunculan kasus Tata Nano terbakar yang memicu kekhawatiran konsumen.
Ongkar Prasad Parikshan, mahasiswa Asia Pacific Institute of Information Technology dalam studi berjudul "Customer Satisfaction of Tata Nano" (2015) sempat merangkum penilaian masyarakat di Panipat India. Ia mengumpulkan 23 responden yang terlibat dalam survei Ongkar, hanya sembilan orang yang yakin bahwa Tata Nano aman dikendarai, sementara 14 lainnya meragukan keselamatan Tata Nano.
Pemicu Mobil Terbakar
Insiden pada mobil, meledak maupun terbakar sendiri adalah masalah serius. Dalam konteks mengapa mobil bisa terbakar sendiri, ada berbagai faktor. Mengutip laman salah satu dealer resmi Toyota Auto 2000, modifikasi sistem kelistrikan berisiko memicu kebakaran pada mobil. Struktur kabel pada perangkat klakson, audio, atau lampu yang berubah dari desain awal pabrik atau dimodifikasi berpotensi mengalami korsleting yang menjadi musabab percikan api hingga memicu ledakan dan kebakaran.
“Salah satu contoh modifikasi yang dapat menyebabkan kebakaran adalah mengubah lampu utama atau foglamp dengan alasan kurang tepat. Meski sepele, namun modifikasi tersebut mengubah beban kelistrikan mobil,” tulis Auto 2000.
Kebakaran juga dapat dipicu oleh buruknya kualitas pelumas mesin. Pelumas yang tidak sesuai standar pabrik atau terlambat diganti membuat antar komponen mesin, seperti piston, dinding silinder, dan lainnya saling bergesekan hingga menyebabkan temperatur mesin melejit. Dari gesekan itu bisa memunculkan percikan api yang kemudian membesar hingga terjadilah kebakaran.
Selain itu, kebiasaan menyimpan barang mudah terbakar, antara lain korek gas, parfum, atau bensin di dalam kabin mobil riskan menimbulkan kebakaran. Temperatur udara di kabin mobil dapat memicu benda-benda tersebut meledak.
Howstuffworks menyebut, kebakaran mobil pun kerap terjadi karena mobil bertubrukan. Kebocoran BBM kala mobil terhempas, dibarengi percikan api dari benturan bodi mobil berujung pada kobaran api. Kebocoran BBM akibat selang bensin getas juga kuasa memicu kobaran api. Namun, tidak menutup kemungkinan pula kebakaran diakibatkan malfungsi komponen karena kesalahan pabrik.
Dari sekian banyak tragedi kebakaran mobil, mayoritas penyebabnya ialah kerusakan perangkat mekanik, khususnya komponen mesin. Biang keladi terbesar lainnya, yaitu masalah kelistrikan.
Kasus mobil dilalap api bukan masalah sepele. Menurut catatan National Fire Protection Association (NFPA)—lembaga non profit Amerika Serikat yang fokus pada pencegahan risiko kebakaran—dalam rentang waktu empat tahun pada 2006-2010, rata-rata 152.300 mobil terbakar setiap tahunnya di AS. Kejadian itu menyebabkan 209 orang terluka dan kerugian materi menyentuh 536 juta dolar AS atau sekitar Rp8,15 triliun.
Kejadian mobil terbakar semestinya bisa diantisipasi jika pengemudi peka terhadap perubahan situasi pada kendaraannya. Dijelaskan NFPA, pengemudi harus waspada jika terjadi pemakaian bahan bakar, penurunan level pelumas mesin, serta kenaikan temperatur mesin secara tidak wajar, maka jangan memaksa mobil untuk terus beroperasi.
==========
Catatan: Pada naskah ada tambahan keterangan dari kepolisian soal dugaan penyebab ledakan Toyota Avanza. Tambahan informasi dilakukan pada Jumat (26/10) pukul 13.15.
Editor: Suhendra