Menuju konten utama

Inisiator #2019Ganti Presiden Minta Maaf Soal Insiden Saat CFD

Mardani Ali Sera meminta maaf soal insiden saat CFD di Jakarta pada 29 April 2018. Dia mengakui ada kemungkinan insiden itu melibatkan relawan #2019GantiPresiden.

Inisiator #2019Ganti Presiden Minta Maaf Soal Insiden Saat CFD
Massa membawa spanduk bertuliskan tagar #2019GantiPresiden saat menghadiri deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (6/5/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera meminta maaf terkait dengan insiden saat Car Free Day (CFD) di Jakarta, pada pekan lalu.

"Kejadian kemarin menjadi pelajaran bagi kami bersama. Kemarin kami tidak terlibat, tapi itu mungkin bagian dari relawan kami, kami mohon maaf," kata Mardani kepada wartawan seusai deklarasi Gerakan #2019GantiPresiden di dekat Patung Kuda Jakarta, pada Minggu (6/5/2018) seperti dikutip Antara.

Kejadian yang dimaksud oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu ialah intimidasi dari sejumlah pemakai kaus #2019GantiPresiden terhadap orang yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja.

Tindakan intimidasi dari sejumlah pemakai kaus #2019GantiPresiden itu terjadi di sekitar Bundaran Hotel Indonesia saat acara Car Free Day (CFD), pada 29 April 2018. Intimidasi kepada orang yang memakai kaus #DiaSibukKerja sempat terekam video yang diunggah di Youtube.

Dalam video itu, terlihat beberapa pemakai kaus #2019GantiPresiden mengerebungi pria berkaus #DiaSibukKerja sambil meneriakkan "Dibayar berapa pak?". Mereka sempat mengibaskan lembaran uang di depan pria itu. Si korban intimidasi bersikukuh tidak dibayar siapa pun. Dalam rekaman Video lain, intimidasi serupa juga dialami seorang perempuan berkaus #DiaSibukKerja" yang dikerubungi dan diteriaki sehingga anaknya menangis ketakutan.

Belakangan dua korban intimidasi itu, yakni Susi Ferawati dan Stedi Repki Watung melaporkan insiden tersebut ke kepolisian.

Mardani Ali Sera mengklaim gerakan #2019GantiPresiden berkomitmen untuk menjalankan aksinya secara tertib dan tidak mengganggu masyarakat lain yang hadir di acara CFD.

"Prinsip perjuangan kita tertib, bersih dan santun tidak boleh mengganggu kawan-kawan CFD yang mau lewat karena kita ingin wujudkan ketertiban, bagaimana mau mengurus negara kalau kita tidak tertib," kata Mardani.

Dia juga menegaskan deklarasi gerakan #2019GantiPresiden merupakan murni aspirasi rakyat dan bukan kegiatan politik.

"Kalau PKS, tanya pak Sohibul Imam (ketua umum PKS), saya sekarang bukan orang PKS [di gerakan #2019GantiPresiden], posisi saya sekarang insiator gerakan #2019GantiPresiden," ujar Mardani.

Pada aksi deklarasi #2019GantiPresiden hari ini, ada 300-an massa hadir. Mereka membawa atribut kaos, topi, pin, selempang bendera dan barang lainnya yang bertuliskan #2019GantiPresiden. Barang-barang itu juga dijual puluhan pedagang di trotoar dan jalan sekitar lokasi aksi. Aksi ini berlangsung hanya sekitar satu jam yaitu dari pukul 09.00 - 10.05 WIB.

Awalnya tempat aksi direncanakan di taman aspirasi Monas, namun polisi memindahkannya ke depan Patung Kuda di ujung jalan MH Thamrin karena ada dua kebaktian di Taman Aspirasi. Berdasar Pergub DKI 12/2016 Tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day, lokasi kegiatan itu hanya boleh dipakai untuk acara bertema lingkungan hidup, olahraga, seni dan budaya. Pergub itu melarang penggunaan HBKB untuk kegiatan berbau politik dan bernuansa SARA.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom