tirto.id - Kondisi Gunung Merapi hari ini, Rabu, 9 Maret 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 33 kali gempa guguran dan 1 kali gempa hembusan.
Menurut laporan laman resmi magma.esdm.go.id, status gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masih dinyatakan Siaga Level III.
Oleh sebab itu, pemerintah mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara sekitar 21-25°C. Kelembaban 79-96%. Tekanan udara 653-717 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 33 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-35 mm dan lama gempa 37-191 detik.
- 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 19 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya