tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Kamis, 29 September 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB mengalami, 9 kali gempa guguran, 4 kali gempa hembusan, 8 kali gempa hybrid, 1 kali gempa vulkanik dangkal dan 5 kali gempa vulkanik dalam.
Menurut laporan laman resmi magma.esdm.go.id, status gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dinyatakan Siaga Level III.
Sampai saat ini, masyarakat masih diminta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara sekitar 18-26°C. Kelembaban 75-89%. Tekanan udara 653-716 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 9 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-8 mm dan lama gempa 28.6-92.8 detik.
- 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-5 mm, dan lama gempa 15-22.4 detik.
- 8 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-7 mm, S-P 0.4-0.9 detik dan lama gempa 4.8-10.9 detik.
- 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 75 mm, dan lama gempa 20.5 detik.
- 5 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 6-14 mm, S-P 0.6-0.8 detik dan lama gempa 7.5-9.2 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Penulis: Alexander Haryanto