tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,24 meningkat dari sebelumnya yang sebesar 111,80.
"Tingkat inflasi tahunan (yoy) pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 111,80 pada Juli 2022 menjadi 115,24 pada Juli 2023,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dikutip Antara, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Berdasarkan komoditas, penyumbang terbesar inflasi tahunan pada Juli 2023, di antaranya bensin yang memberikan andil sebesar 0,83 persen, beras 0,38 persen, rokok kretek filter 0,21 persen, kontrak rumah 0,13 persen, dan angkutan dalam kota 0,09 persen.
Pudji mengatakan, capaian inflasi tahunan Juli 2023 memperlihatkan bahwa inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023, secara berurutan yaitu sebesar 4,97 persen, 4,33 persen, 4,00 persen, 3,52 persen, dan 3,08 persen.
Penyumbang inflasi tahunan terbesar pada Juli 2023 adalah kelompok transportasi yang mencatatkan inflasi sebesar 9,58 persen (yoy), dan memberikan andil sebesar 1,17 persen terhadap inflasi umum. Penyumbang inflasi terbesar berikutnya yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencatatkan inflasi sebesar 1,90 persen (yoy) dengan kontribusi 0,51 persen.
Kelompok berikutnya adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 2,03 persen (yoy) dan memberikan andil 0,39 persen.
Sementara itu, satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi tahunan pada Juli 2023 adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang tercatat sebesar 0,24 persen dengan andil 0,01 persen.
Ditinjau dari 90 kota IHK di Indonesia, secara umum seluruh kota mengalami inflasi tahunan pada Juli 2023, dengan terdapat 46 kota yang mencatatkan inflasi lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional.
Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Merauke, Provinsi Papua yang tercatat sebesar 5,21 persen (yoy), diikuti oleh Kota Luwuk, Sulawesi Tengah yang tercatat sebesar 4,77 persen (yoy), lalu, Kota Wangapu, Nusa Tenggara Timur yang mengalami inflasi sebesar 4,56 persen (yoy). Kota dengan inflasi terendah adalah Kota Gunungsitoli, yakni sebesar 0,50 persen (yoy).
Editor: Anggun P Situmorang