tirto.id - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato Sri Anifah Aman dalam rangka Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation/JCBC) ke-15 antara Indonesia dan Malaysia.
"Merupakan kehormatan bagi Indonesia untuk dapat menjadi tuan rumah JCBC yang ke-15 antara Indonesia dan Malaysia, pertemuan yang ke-14 telah dilaksanakan di Malaysia pada 2015," kata Menlu RI Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Jumat (11/8/2017), sebagaimana diwartakan Antara.
Pertemuan ini sekaligus untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia.
"Tahun ini tahun penting bagi Indonesia dan Malaysia karena kita memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antar dua negara," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Jumat.
Rangkaian pertemuan JCBC ke-15 antara Indonesia dan Malaysia itu dimulai dengan pertemuan para pejabat tinggi kementerian luar negeri kedua negara dan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menlu untuk membahas berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama.
Peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia juga beriringan dengan peringatan 50 tahun ASEAN, di mana Indonesia dan Malaysia merupakan dua dari lima negara pendiri ASEAN pada 1957.
Menlu Dato Sri Anifah Aman mengatakan bahwa Malaysia dan Indonesia adalah mitra utama, baik secara bilateral maupun dalam forum-forum regional dan multilateral.
"Hubungan kedua negara semakin baik dalam beberapa tahun belakangan ini. Kami juga berupaya memperkuat hubungan kedua negara dan konsultasi di semua tingkat demi memperkuat pertukaran ide dan praktik terbaik," ucap Menlu Malaysia.
Dalam pertemuan JCBC ke-15, Menlu kedua negara membahas beberapa isu utama yang menjadi kepentingan bersama antara Indonesia dan Malaysia.
Beberapa isu yang dibahas, antara lain kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, perundingan perbatasan kedua negara, kerja sama bidang ketenagakerjaan, upaya peningkatan kerja sama pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Terkait kerja sama di bidang perdagangan, Menlu Retno menyampaikan bahwa Malaysia merupakan mitra dagang yang penting bagi Indonesia. Nilai perdagangan kedua negara pada 2016 mencapai 15 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, Malaysia termasuk dalam 10 negara investor terbesar di Indonesia, dengan nilai investasi mencapai 1,1 miliar dolar AS pada 2016.
Terkait isu perbatasan, Menlu Retno menyebutkan bahwa kedua negara telah menyepakati Batas Laut Teritorial Sementara (Provisional Territorial Sea Boundary/PTSB) di Laut Sulawesi.
"Indonesia telah meminta Malaysia agar PTSB dapat diresmikan untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan penyelesaian negosiasi selanjutnya," ujar dia.
Untuk kerja sama di bidang ketenagakerjaan, Menlu RI menekankan, masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) merupakan prioritas pemerintah RI.
Selanjutnya, Menlu RI dan Menlu Malaysia sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam memberantas TPPO.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra