Menuju konten utama

Impian Affan Bangun Rumah Pupus usai Tewas Dilindas Rantis

Ibunda Affan, Herlina, menyatakan bahwa anaknya hendak menabung untuk membeli tanah di kampung halaman mereka di Lampung.

Impian Affan Bangun Rumah Pupus usai Tewas Dilindas Rantis
Keluarga Affan ketika Konferensi Pers di posko rumah duka, Manggarai, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025). Tirto.id/Mochamad Fajar Nur

tirto.id - Herlina, ibu dari mendiang Affan Kurniawan (21), menyatakan bahwa anaknya hendak menabung untuk membeli tanah di kampung halaman mereka di Lampung. Namun harapan itu pupus sudah usai Affan, yang merupakan driver ojol, tewas dilindas Rantis Brimob, Kamis (28/8/2025) malam.

"Dia mau membelikan tanah buat di kampung buat nanti pulang terus bangun rumah. Karena kami di sini kost," kata Herlina sambil terisak ketika melangsungkan Konferensi Pers di posko rumah duka, Manggarai, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).

Menurut keluaraga, Affan merupakan sosok yang menjadi tulang punggung keluarga selain sosok ayahnya, Zulkifli.

Herlina bercerita bahwa Affan kerap memenuhi kebutuhan sekolah adik perempuannya. Pengemudi ojek daring yang tewas dalam momen bentrok antara polisi dan masyarakat itu memang dikenal pekerja keras.

Sebelum malam nahas itu menimpa anaknya, Herlina mengaku Affan beraktivitas seperti biasa. Ia hanya pamit ingin berangkat kerja setelah makan di rumah.

"Kalau saya lagi nggak ada, dia yang bayarin adeknya sekolah keperluannya," ujar Herlina.

Sementara Adam, kakak Affan, menceritakan pada mulanya mengetahui informasi kematian Affan lewat video viral di media sosial.

Video itu menampilkan seorang driver ojol yang dilindas oleh Rantis Brimob saat situasi kaos pecah dalam demonstrasi di Jakarta. Belakangan baru disadari bahwa ojol tersebut adalah adiknya sendiri.

"Tetapi, ada seorang bibi saya, menelepon saya, mengabarkan adik saya telah meninggal dunia, karena dilindas mobil brimob," ujar Adam tampak sembab habis menangis.

Adam mengaku marah atas kejadian ini, namun apa daya adiknya tak akan kembali lagi.

"Saya merasa enggak ikhlas, ya enggak ikhlas. Cuma saya harus berbuat apa? Cuma saya marah-marah, tapi ujung-ujungnya adik saya tidak akan ada lagi," ujar Adam.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN POLISI TANGANI DEMO atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Flash News
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Dwi Aditya Putra