tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan pagi ini, Rabu (6/4/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.988 sampai dengan 7.167.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat pada sesi penutupan perdagangan Selasa kemarin. Indeks berakhir naik 32,08 poin (0,45 persen) pada level 7.148, atau tertinggi sepanjang masa.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," kata CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya, Rabu (6/4/2022).
William mengatakan, pergerakan IHSG masih menunjukkan bergerak dalam zona positif. Sehingga saat ini, IHSG masih mencetak rekor atau All Time High (ATH) kembali.
Kenaikan IHSG juga ditopang oleh peningkatan capital inflow yang terjadi secara masif ke dalam pasar modal dalam rentang pendek. Hal ini menunjukkan antusiasme para investor terhadap pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
"Namun, adanya risiko koreksi wajar masih perlu diwaspadai mengingat kenaikan yang dialami IHSG sudah cukup terbatas," jelasnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Indosurya Bersinar Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- ASII
- UNVR
- AALI
- TBIG
- JSMR
- SMRA
- LSIP
- AKRA
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun merekomendasikan saham INDY Indika Energy Tbk dengan target price 2.590 – 2.640, tingkat masuk 2.480 – 2.520, dan stop loss 2.450.
"Breakout resistance dengan volume tinggi mengindikasikan potensi melanjutkan penguatan. Target Price/Entry Level/Stop Loss upgraded," ujarnya.
Selain INDY, Dennies juga merekomendasikan saham ERRA Erajaya Swasembada Citra Tbk. Menurutnya ERRA masih menarik dicermati dengan target price 620 – 640, tingkat masuk 580 – 600, dan stop loss 570.
"Mengalami koreksi namun masih bertahan di atas level support," jelasnya.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri