tirto.id - Puasa Ramadhan 2022 pada ibu menyusui tentu harus memiliki persiapan yang berbeda, terutama bagi ibu yang menyusui bayi di bawah usia 6 bulan.
Sebeb, kebutuhan nutrisi bayi yang berusia di bawah 6 bulan masih sangat tergantung pada ibu, terutama bagi bayi yang mendapat ASI ekslusif atau tanpa tambahan susu formula.
Dokter Umum Konselor Laktasi dr. Nabila Rahmania, IBCLC menjelaskan, persiapan yang harus dilakukan oleh ibu menyusui tentu berbeda juga tergantung pada usia bayi dan beragam kondisi lainnya.
Nabila menuturkan, bahwa ibu yang menyusui bayi kembar dan ibu yang sedang menyusui secara eksklusif akan memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih besar, dibandingkan ibu yang menyusui si kecil yang sudah dalam masa MPASI.
"Karenanya, sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya ibu menyusui berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter spesialis anak terlebih dahulu," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Menurut penelitian, berpuasa sebenarnya tidak menghambat pertumbuhan pada bayi ASI eksklusif. Namun, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui yang ingin berpuasa:
1. Minum yang cukup
Pastikan Anda memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup sekurangnya 2 liter. Penuhilah kebutuhan cairan harian dengan minum sedikit tapi sering antara buka puasa dan sahur.
Hindari minum terlalu banyak dalam sekaligus sebelum puasa dimulai. Hal ini justru akan membuat Anda sering buang air kecil dan menjadi haus lebih cepat.
2. Pilih makanan bergizi saat sahur
Saat sahur, pilihlah makanan dengan gizi seimbang yang mencakupi protein dan karbohidrat kompleks agar Anda menyusui mendapat energi cukup untuk menjalankan puasa selama seharian penuh.
3. Segera berbuka saat waktu buka puasa tiba
Saat waktu berbuka tiba, Anda sebaiknya lekas membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan alami berenergi tinggi untuk memulihkan energi dengan cepat, misalnya dengan mengonsumsi kurma. Anda juga dapat membuat smoothies kurma dengan susu sebagai variasi.
4. Hands-on breastfeeding
Let down reflex (LDR) dapat melambat saat berpuasa. Anda dapat menanganinya dengan menyusui sambil memijat halus dari pangkal payudara ke ujung untuk membantu aliran ASI lebih deras, sehingga anak dapat puas lebih cepat.
5. Menjaga produksi ASI
Saat Anda memompa ASI, beberapa ibu kerap mendapatkan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya. Meskipun demikian, ibu harus tetap tenang.
Ingat prinsip pasokan dan permintaan. Semakin sering payudara dikosongkan, produksi juga akan meningkat. Pastikan anak menyusui on demand secara optimal dengan memperhatikan posisi dan perlekatan.
6. Semua butuh waktu
Biasanya membutuhkan beberapa hari atau minggu untuk tubuh ibu dan anak menyesuaikan terhadap rutinitas puasa di bulan Ramadhan.
"Kapanpun saat berpuasa, apabila ibu merasa terlalu lemas, jangan ragu untuk membatalkan puasa," pesan dia.
Penting bagi ibu yang sedang menyusui untuk mempertimbangkan baik-baik kondisi fisik dan psikis serta kondisi si kecil sebelum memutuskan untuk melanjutkan puasa. Jangan lupa juga untuk menyempatkan istirahat yang cukup agar stamina tetap terjaga.
Cara meningkatkan produksi ASI saat puasa Ramadhan
Selama menjalani ibadah puasa Ramadhan, produksi ASI pada beberapa perempuan sering kali memang menurun dan ini adalah hal yang normal.
Selain mengikuti beberapa tips yang sudah dijabarkan, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga atau meningkatkan produksi ASI, seperti dilansir dari laman Pregnancy, Birth and Babymilik Pemerintah Australia. yaitu
1. Pastikan saat Anda menyusui, bayi menempel dengan baik dan mengeluarkan ASI secara efisien dari payudara.
2. Usahakan untuk lebih sering menyusui bayi Anda, sesuai permintaan bayi Anda dan setiap 2-3 jam setidaknya 8 kali dalam 24 jam.
3. Saat menyusui, pindahkan posisi bayi Anda dari satu payudara ke payudara lainnya.
4. Pastikan payudara Anda dikosongkan dengan baik pada setiap sesi menyusui atau pemompaan.
5. Jangan pergi lebih dari 5 jam tanpa mengeluarkan ASI.
6. Saat bayi Anda menyusu, kompres payudara Anda untuk membantu aliran ASI karena ini juga akan mendorong bayi untuk mengisap dengan lebih efektif.
7. Pastikan Anda minum lebih banyak air, makan makanan seimbang yang sehat dan tidak melewatkan waktu makan sahur ataupun buka puasa.
Editor: Iswara N Raditya