Menuju konten utama

Holding BUMN Ultra Mikro Selesai Dibentuk Kuartal III 2021

Holding ini untuk meningkatkan kelas pengusaha yang tadinya berada di level ultra mikro dan kerap kesulitan dapat akses perbankan, naik ke level menengah.

Holding BUMN Ultra Mikro Selesai Dibentuk Kuartal III 2021
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berbincang dengan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar (kanan) usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Luar Negeri dan PT Pertamina (Persero), di gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (28/1/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap Holding BUMN Ultra Mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero) akan selesai terbentuk pada kuartal III 2021.

“Insyaallah di Kuartal III 2021 tuntas, sinergi BRI, PNM dan Pegadaian,” kata dia, dia dalam Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jumat (5/3/2021).

Ia menjelaskan, pembentukan holding merupakan langkah serius pemerintah untuk meningkatkan kelas pengusaha yang tadinya berada di level ultra mikro ke menengah.

“Supaya apa, supaya pengusaha bisa naik kelas. Nasabah PNM yang sebelumnya hanya bisa pinjam Rp1-3 juta dengan sinergi ini dia bisa naik kelas jadi Rp20-50 juta pinjamanannya," terang dia.

Ia menjelaskan, saat ini banyak pengusaha ultra mikro yang kesulitan mendapatkan akses perbankan. Terlebih meminjam uang untuk modal usaha ke bank kerap kali membebani pengusaha kecil karena bunga utang yang besar. Erick menjelaskan, untuk mengatasi permasalahan tersebut upaya holding bisa menjadi solusi.

“Kita harus menurunkan cost of fund. Hari ini Himbara udah announced menurunkan lagi bunganya. Itulah kenapa dengan sinergitas itu kita punya target-target paling tidak di nasabah-nasabah terkecil itu bisa cost of fund-nya, bunganya turun kalau bisa 5-6 persen. Itupun masih lebih mahal dari kita-kita di sini. Karena itu sinergisitas ini penting,” tandas dia.

Sebelumnya, rencana Holding Ultra Mikro sudah diungkap Kementerian Keuangan pada 8 Februari 2021, alam rapat dengan Komisi XI DPR RI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan holding dibentuk untuk melayani pengusaha secara lebih luas, sebab sampai sekarang 65 persen dari 54 juta pelaku usaha UMKM belum terlayani lembaga keuangan formal. Ditargetkan holding akan melayani 20 juta usaha ultra mikro per 2024.

Sejauh ini rencana tersebut “disetujui Komite Privatisasi dan KSSK sudah memberi dukungan,” kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin (8/2/2021).

Pembentukan holding akan menggunakan skema right issue atau penerbitan saham baru oleh Pegadaian dan PNM yang kemudian akan dikuasai oleh BRI. Seluruh saham seri B Pegadaian dan PNM yang dimiliki pemerintah akan disetorkan ke BRI.

Setelah right issue, BRI akan memiliki seluruh saham seri B Pegadaian dan PNM dengan porsi 99,9 persen. Pemerintah hanya akan memegang 1 lembar saham seri A di Pegadaian dan PNM, sementara di BRI tetap terjaga di 56,75 persen dan sisanya publik.

Baca juga artikel terkait BUMN ULTRA MIKRO atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri