tirto.id - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengumumkan diskon tarif 50 persen selama dua bulan pertama tahun 2025. Pengumuman tersebut beredar luas di publik sejak Desember 2024 lalu.
Hal ini dilakukan sebagai stimulus bagi masyarakat yang terimbas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen per 1 Januari 2025.
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani mengatakan, diskon tarif listrik PLN akan diberikan bagi pengguna listrik di bawah 2.200 volt ampere (VA). Sri Mulyani menyebutkan, kebijakan ini akan menyasar 81,4 juta rumah tangga atau pengguna PLN.
“[Ini mencakup] Sembilan puluh tujuh persen pelanggan di PLN masuk kategori ini dan mereka mendapatkan diskon 50 persen lebih murah selama 2 bulan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Paket Kebijakan Ekonomi, Senin (16/12/2024).
Di media sosial narasi soal diskon tarif listrik ini melebar. Di Facebook, beredar narasi adanya bantuan pemerintah lewat potongan biaya listrik.
“Mendukung Kebijakan Pemerintah terkait pembebasan biaya tarif listrik bagi konsumen rumah tangga dan pemberian keringanan tagihan kepada konsumen rumah tangga Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menyiapkan cara mendapatkan program PLN Peduli tersebut. Sesuai dengan janji pemerintah, PLN Peduli akan melakukan pengisian Voucher Gratis kepada para pelanggan setia PLN,” begitu tulis narasi dari akun “PLN persero” (arsip), Kamis (9/1/2025).
Dalam unggahan tersebut, terdapat sebuah gambar yang menunjukkan ilustrasi besaran voucher listrik untuk kelompok konsumen 450 VA-3.500 VA dengan besaran potongan antara Rp100 ribu-Rp700 ribu setiap bulannya. Di akhir unggahan, terdapat sebuah tautan yang diklaim sebagai halaman pendaftaran.
Unggahan tersebut mengumpulkan lebih dari 2 ribu tanda suka, 348 komentar dan 116 kali dibagikan ulang per 20 Januari 2025.
Tirto juga menemukan banyak unggahan dengan narasi serupa bertebaran di Facebook dari akun-akun berikut; "Subsidi Listrik PLN Persero" (arsip), "PLN PLN Peduli hadirkan gratis voucher listrik" (arsip), "pln peduli Indonesia" (arsip), "TOKEN PLN" (arsip), "Peduli Listrik Indonesia"(arsip), "Token PLN" (arsip), "PLN peduli" (arsip). Akun "Restu Getoe" (arsip) bahkan telah membagikan narasi ini sejak 9 Desember 2024.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar PLN membagikan voucher listrik gratis lewat pendaftaran di media sosial?
Pemeriksaan Fakta
Tirto mencoba masuk ke tautan-tautan pendaftaran yang tersebar di media sosial tersebut. Semuanya mengarahkan ke halaman dengan narasi pendaftaran PLN Peduli.
Halaman tersebut menggunakan logo PLN Peduli dan berisikan kolom yang meminta data pribadi. Terdapat pula halaman yang mengarahkan ke halaman pendaftaran pelanggan listrik diskon 50 persen. Narasinya serupa, dan sama-sama meminta data pribadi.
Adapun data pribadi yang diminta adalah nama, ID Pelanggan, golongan daya, dan nomor Telegram aktif. Di akhir halaman, terdapat logo PLN dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), namun kedua logo tersebut mencurigakan. Selain tidak bisa diklik, dua logo tersebut terlihat resolusinya rendah.
Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan URLScan. Hasil pemindaian (1,2) menunjukkan, tautan-tautan halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terkait dengan situs resmi PLN (pln.co.id). Alamat URL dari situs tersebut adalah pendaftaran2024.live dan daftar2024.live.
Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga lain.
Kami kemudian mencoba mencari informasi ke kanal-kanal resmi PLN. Di akun Instagram resmi (bercentang biru) PLN ,terdapat pengumuman soal modus penipuan.
"Hati-hati Penipuan! PLN tidak pernah membagikan token listrik gratis melalui program apa pun," begitu tulis informasi dalam unggahan PLN tersebut.
Perusahaan tersebut menekankan kalau semua program resmi PLN hanya diumumkan melalui kanal resmi, yakni:
Instagram: @pln_id
Facebook: PLN
X: @_pln_id
Situs resmi: pln.co.id
Aplikasi: PLN Mobile
Kami juga menemukan unggahan berikut yang menyebut informasi adanya halaman pendaftaran untuk diskon tarif PLN adalah penipuan.
"Electrizen, PLN mengingatkan kepada para pelanggan untuk berhati-hati terhadap informasi palsu. Diskon tarif listrik 50 persen untuk pelanggan rumah tangga (450 VA, 950 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA) tidak memerlukan pendaftaran maupun pembayaran apa pun," begitu tulis keterangan unggahan 24 Desember 2024 tersebut.
Berdasar rangkuman Tirto, program diskon listrik PLN 50 persen memang tidak memerlukan pendaftaran apa-apa. Tetapi, diskon listrik ini hanya berlaku untuk pembelian token listrik, dengan proses pembelian secara daring. Pembeliannya bisa melalui aplikasi PLN Mobile, minimarket, marketplace, ataupun transfer via ATM. Pemotongan tarif akan berlaku secara otomatis per 1 Januari 2025, dan akan terus berlangsung hingga Februari 2025.
Direktur Utama (Dirut) PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan mekanisme pemberian diskon 50 persen tarif listrik bagi pengguna di bawah 2.200 VA. Ia menegaskan, potongan tarif 50 persen berlaku otomatis tanpa harus registrasi.
“Dengan adanya sistem layanan pelanggan yang sudah terdigitalisasi di PLN, maka kami memudahkan pelanggan agar tidak perlu ada registrasi yang berbelit,” kata Darmawan, dikutip dari situs resmi PLN.
Tarif tersebut juga berlaku bagi pelanggan prabayar maupun pascabayar. Bagi pelanggan prabayar, diskon akan langsung otomatis diberikan tiap pembelian token pada Januari hingga Februari 2025.
Sementara berdasar informasi dari situs resmi PLN, PLN Peduli yang disebut dalam formulir pendaftaran adalah bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN. PLN Peduli adalah program Community Development.
Kami juga menemukan bantahan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terkait voucher gratis PLN ini. Mereka telah memberi label hoaks terhadap informasi ini. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLN, Gregorius Adi Trianto, menyebut kalau PLN tidak pernah memberikan promo tersebut, dikutip dari Kompas.com.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan narasi yang beredar di media sosial PLN membagikan voucher listrik gratis lewat pendaftaran di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Unggahan serupa dengan narasi pendaftaran program diskon listrik 50 persen juga menyesatkan. Unggahan-unggahan tersebut mengarahkan ke halaman pendaftaran yang meminta data pribadi dan tak terkait dengan situs resmi PLN.
Pihak PLN telah memastikan halaman-halaman pendaftaran yang tersebar di media sosial adalah penipuan. PLN tidak punya program voucher listrik gratis. Sementara itu, program diskon tarif listrik 50 persen tidak memerlukan proses pendaftaran apapun.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty