Menuju konten utama

Helikopter Bell 412 Jatuh di Ciwidey, TNI AD Lakukan Investigasi

Helikopter Jenis Bell 412 milik TNI AD mengalami kecelakaan di Kawasan Ciwidey, lima kru helikopter dinyatakan selamat dan alami luka-luka. 

Helikopter Bell 412 Jatuh di Ciwidey, TNI AD Lakukan Investigasi
Personel TNI berjaga di sekitar lokasi helikopter yang jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

tirto.id - Sebuah Helikopter Jenis Bell 412 milik TNI AD mengalami kecelakaan saat digunakan latihan pra tugas Batalyon Infanteri 300/BJW. Heli tersebut jatuh di Kawasan Ciwidey, Kampung Bayongbong, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Mei 2023.

"Heli diperkirakan jatuh sekitar pukul 13.30 waktu setempat, hingga terbakar. Namun, tidak ada korban jiwa, baik dari prajurit TNI AD yang melaksanakan latihan, maupun dari masyarakat sekitar," ucap Kadispenad Brigjen Hamim Tohari, dalam keterangan tertulis

Kru helikopter berjumlah lima orang, seluruhnya dalam kondisi selamat dan hanya mengalami luka-luka akibat benturan. Seluruh kru Heli telah dievakuasi ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi guna mendapatkan penanganan medis.

Helikopter milik TNI AD tersebut dioperasionalkan oleh Pusat Penerbangan Angkatan Darat dalam latihan pra tugas dalam mobilisasi udara maupun dukungan logistik.

"Kronologis dan penyebab jatuhnya heli hingga saat ini masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang. TNI AD telah mengirimkan tim investigasi untuk menangani kasus kecelakaan tersebut," sambung Hamim.

Sebelumnya, helikopter TNI AD juga pernah jatuh pada 6 Juni 2020. Helikopter dengan tipe Mi 17 itu jatuh di sekitar Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Empat orang tewas, sementara lima korban lainnya luka dan segera dibawa ke rumah sakit.

Helikopter tersebut tengah melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD. Penyebab kecelakaan juga telah diketahui.

"Aspek utama yang menjadi penyebab adanya komponen material helikopter yang tidak sesuai dengan standar. Aspek manajemen mulai dari peliharaan dengan pendidikan dan terbang tidak dilaksanakan dengan manajemen terbaik sehingga berpengaruh untuk performa pesawat," tutur Brigjen TNI Sudarji, ketua tim investigasi.

"Material dengan ditemukannya beberapa komponen yang tidak memenuhi standar memungkinkan menjadi penyebab faktor terjadinya kecelakaan," lanjut dia.

Baca juga artikel terkait HELIKOPTER JATUH DI CIWIDEY atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Reja Hidayat