Menuju konten utama

Hashim Djojohadikusumo: 26% Ekonomi Indonesia Tak Tercatat BPS

Menurut Hashim Djojohadikusumo, PDB Indonesia yang sebenarnya dapat mencapai Rp28.000 triliun.

Hashim Djojohadikusumo: 26% Ekonomi Indonesia Tak Tercatat BPS
CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie. tirto.id/Qanita

tirto.id - CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, menyebut sekitar 26 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia tidak tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Menurutnya, jika saat ini PDB atas dasar harga berlaku yang tercatat oleh BPS adalah sekitar Rp22.000 triliun, PDB Indonesia yang sebenarnya dapat mencapai Rp28.000 triliun.

Ada dugaan 26 persen ekonomi Indonesia di luar yang tercatat BPS. Berarti itugrey economydansebetulnya ekonomi Indonesia bukan Rp22.000 [triliun]. Sesungguhnya jadi Rp28.000 triliun. That’s the real Indonesia economic,” ujar Hashim dalam acara Diskusi Ekonomi Kadin Indonesia dengan Pengusaha Internasional Senior Hashim Djojohadikusumo di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2024).

Adik Presiden RI Terpilih, Prabowo Subianto, tersebut menyebut selisih antara PDB Indonesia yang tercatat oleh BPS dan tidak sebagai grey economy. Istilah grey economy adalah semua aktivitas ekonomi dan bisnis yang terjadi “di bawah radar”, baik karena berasal dari aktivitas ilegal maupun kegiatan ekonomi yang tidak dikenai pajak oleh pemerintah.

Nah, ini ada indikasi, ada pengusaha nakal. Ini data yang Pak Prabowo dapat dari Pak Luhut Pandjaitan dan dari Pak Ateh, Kepala BPKP. Juga dikonfirmasi oleh [Kementerian] LHK, ada jutaan hektar kawasan hutan di okupansi liar oleh pengusaha-pengusaha kebun sawit yang nakal,” beber Hashim.

Dari aktivitas itu, setidaknya ada total nilai pajak sebesar Rp200-300 triliun yang belum dibayar oleh para pengusaha nakal tersebut. Padahal, pemerintah selama ini sudah berusaha menagih uang yang seharusnya dapat menjadi penerimaan negara tersebut.

Saat ini, Pak Prabowo sudah siap. Yang pengusaha, kami sudah dapat daftar sekitar 300 lebih. Saya tidak lihat kawan-kawan Kadin di dalam daftar itu. Tapi, saya akan cek lagi, ya. Saya kira nanti ada peringatan bersahabat. Friendly reminder, please pay up,” kelakar Hashim sembari disambut gelak tawa para anggota Kadin Indonesia yang hadir di acara tersebut.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut tak mengungkapkan lebih lanjut soal bagaimana cara Prabowo untuk mengatasi kebocoran-kebocoran pajak yang menjadi penyebab grey economy itu. Prabowo sendirilah yang bakal menjabarkan program-program tersebut setelah resmi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.

Kami sudah tahu dari mana. Maka nanti kebocoran-kebocoran akan ditutup. Saya enggak boleh bicara di depan sekarang. Nanti Oktober tanggal 20, kalian akan tahu ada program-program untuk menutup kebocoran-kebocoran. Nah, ini tadi ada yang terakhir Asta Cita ke-8, salah satunya itu yang saya sebut itu penerimaan negara,” jelas Hashim.

Baca juga artikel terkait PDB INDONESIA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fadrik Aziz Firdausi