Menuju konten utama

Hary Tanoe Bicara Blak-blakan Soal Bisnis dengan Trump

Hary Tanoe membantah memiliki konflik kepentingan sehubungan dengan bisnisnya bersama Donald Trump. Ia mengaku bisnis itu sudah dirintis jauh hari sebelum Trump memenangkan Pilpres AS.

Hary Tanoe Bicara Blak-blakan Soal Bisnis dengan Trump
Donald Trump dan Hary Tanoe. [Foto/mncgroup]

tirto.id - Pemilik MNC Grup, Hary Tanoesoedibjo kini sedang berada di AS untuk menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2017. Hary Tanoe menerima undangan khusus dari Donald Trump berikut fasilitas akomodasi.

Direktur Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution seperti dikutip dari Antara mengatakan, salah satu fasilitas yang diterima Hary Tanoe adalah penginapan yang disediakan tepat di depan Gedung Capitol, yakni tempat Hakim Agung John Roberts dari Mahkamah Agung AS akan mengambil sumpah Trump.

Hary Tanoe memang dekat dengan Trump dan sedang menggarap sebuah proyek bisnis bersama di Indonesia. Reuters menyebut Hary Tanoe tengah membangun dua resort mewah di Indonesia yang akan dikelola oleh Trump Hotel Collection, anak perusahaan Trump Organization.

Namun ia menepis kekhawatiran lembaga-lembaga etik di AS bahwa kesepakatan-kesepakatan bisnis Trump di luar negeri rentan dari benturan kepentingan. Hary menyatakan dia menandatangani kesepakatan bersama Trump pada awal 2015, jauh sebelum Pemilu AS 2016.

"Kami tidak menambahkan satu proyek pun sejak dia (Trump) memutuskan mencalonkan diri menjadi presiden, sehingga saya kira tidak ada konflik kepentingan," kata Hary dalam sebuah wawancara di Trump International Hotel di Manhattan di mana dia tinggal sebelum menghadiri pelantikan Trump di Washington, Jumat (20/1/2017), seperti dilansir dari Antara.

"Konflik kepentingan terjadi manakala jika setelah dia menang Pemilu dan kemudian kami memutuskan menambahkan proyek baru. Saat itulah kita disebut berada di wilayah abu-abu," kata dia. "Tetapi proyek kami benar-benar telah diputuskan sebelum itu (Trump jadi presiden)."

Trump sebelumnya juga sudah menegaskan bahwa perusahaannya tidak akan membuat satu pun kesepakatan bisnis sepanjang dia menjabat presiden AS dan bahwa dua putranya, Donald Jr. dan Eric, akan mengambil alih perannya dalam mengelola bisnis.

Hary mengaku telah bertemu dengan dua anak Donald Trump itu selama dua setengah jam Rabu pagi waktu AS di Trump Tower untuk membahas kemajuan pembangunan resort. Menurut Hary, Donald Jr. akan ke Indonesia musim panas ini.

MNC membenamkan modal antara 500 juta dolar AS dan 1 miliar dolar AS untuk membangun dua resort di mana satu berada dekat Jakarta (Lido) dan satunya lagi di Bali. Semua itu semestinya sudah operasional awal 2019, kata Hary seperti dikutip Reuters.

Dua investasi besar Trump di Indonesia, yakni proyek pembangunan Trump International Hotel & Tower Bali dan Trump International Hotel & Tower Lido di Bogor, Jawa Barat.

Untuk proyek di Bali, Trump Hotel bekerja sama dengan MNC Group yang ditandatangani Agustus 2015 untuk membangun resort di Bali, tepatnya di pinggir pantai dekat Tanah Lot. Resort mewah bintang enam itu menjadi resort pertama Trump Hotel Collection di Asia.

Sementara untuk proyek kedua, Trump Hotel kembali bekerja sama dengan MNC Group untuk mengelola sebuah resort bintang enam di Lido, Bogor, Jawa Barat.

Ini menjadi resort kedua Trump Hotel di Asia, yang dilengkapi lapangan golf yang terintegrasi dengan fasilitas hiburan dan rekreasi.

Hary, menurut Reuters, berkeberatan dengan asumsi bahwa hubungan AS-Indonesia akan berubah di bawah pemerintahan Trump. Sebaliknya menyambut kesediaan Trump untuk memperluas mitra dagang AS yang disebutnya kesepakatan bisnis yang lebih baik.

"Ketika AS menekan terlalu keras negara besar seperti China atau mungkin sebuah negara Eropa maka itu dapat menciptakan situasi di mana negara itu mungkin mengalihkan investasi mereka ke negara lain, dan potensial ke Indonesia," kata Hary.

Dalam wawancara itu Hary juga ditanya soal apakah dia akan mencalonkan diri pada pemilihan presiden 2019. Hary hanya menjawab akan memutuskan apakah dia akan mencalonkan atau tidak, sebelum akhir tahun ini. Namun Hary mengaku kemenangan Trump itu telah menginsprasi calon presiden yang minim pengalaman politik.

"Mungkin suatu hari nanti saya akan meminta nasihat politik kepada dia," kata Hary seperti dikutip Reuters.

Reuters melanjutkan, seperti halnya Trump, Hary yakin perpolitikan nasional Indonesia dapat menarik manfaat dari ketajaman bisnisnya. Hary mengaku saat ini dia membaktikan separuh dari 16 jam aktivitas sehari-harinya untuk Partai Perindo dan upaya-upaya politik lainnya.

Baca juga artikel terkait PELANTIKAN PRESIDEN AS atau tulisan lainnya dari Nurul Qomariyah Pramisti

tirto.id - Politik
Reporter: Nurul Qomariyah Pramisti
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti