tirto.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) malam ini, Selasa (22/10/2019), mengadakan peringatan Hari Santri Nasional 2019 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). Acara ini adalah puncak dari rangkaian kegiatan yang sudah diselenggarakan sejak kemarin di kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Parung, Bogor.
Malam nanti acara akan diisi dengan pidato kebudayaan Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siroj. Tema besarnya adalah "NU dan Indonesia: Kiblat Islam Moderat Dunia".
Hari Santri Nasional (HSN) dilaksanakan sejak 2014 sebagai salah satu janji kampanye Joko Widodo saat itu. Momen yang diperingati adalah dikeluarkannya Resolusi Jihad oleh Rais Akbar NU K.H. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Kala itu Kiai Hasyim dan para kiai lain dari seluruh Jawa-Madura sepakat bahwa mempertahankan tanah air dari serangan bangsa asing yang ingin menjajah kembali merupakan jihad. Bahkan mereka memberi status "fardlu 'ain" (wajib bagi tiap laki-laki, perempuan, dan anak-anak baik bersenjata atau tidak).
Dalam konferensi pers PBNU hari ini, Selasa (22/10/2019) di GKJ, Wakil Sekjen PBNU Masduki Baidlowi menyatakan NU tetap konsisten mempertahankan demokrasi dan keragaman bangsa Indonesia.
"Sejarah perjalanan NU menunjukkan komitmen dan pemahaman tentang hubungan kompatibel antara agama dan negara dan demokrasi. NU memandang Indonesia sebagai 'Darussalam' dan NU adalah ormas agama pertama yang menerima Pancasila sebagai asas tunggal," tutur Masduki.
Masduki melanjutkan, NU memandang keragaman di Indonesia sebagai keniscayaan dan anugerah. Bahkan dengan keragaman itulah bangsa Indonesia justru bisa memupuk persaudaraan antarmanusia.
Sementara itu, Ketua PBNU Robikin Emhas menekankan soal betapa strategisnya peran NU dalam kehidupan bernegara. Karena itu, NU bisa berperan lebih lanjut untuk membantu negara dalam mencapai tujuan kemerdekaan.
"Selain landasan masyarakat yang unggul, NU juga merupakan mitra strategis negara dalam upaya mencapai cita-cita kemerdekaan. Dalam hubungan dengan negara, NU memiliki pandangan bahwa pemerintahan harus diselenggarakan untuk kemaslahatan warga negara," ujar pria berkacamata itu.
PBNU juga memberi konfirmasi bahwa acara pidato kebudayaan malam ini akan dihadiri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kapolri Tito Karnavian, dan beberapa tokoh nasional lainnya. Acara tersebut akan berlangsung hingga pukul 21.30 WIB.
Penulis: Ivan Aulia Ahsan
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti