Menuju konten utama

Harga Minyak Dunia Jatuh Pasca Brexit

Kekhawatiran tentang keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa terus menekan pasar keuangan dan mengakibatkan harga minyak dunia jatuh kembali.

Harga Minyak Dunia Jatuh Pasca Brexit
(Ilustrasi) Rig pengeboran minyak di laut. Foto/Shutterstock

tirto.id - Harga minyak dunia jatuh lagi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena kekhawatiran tentang keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa terus menekan pasar keuangan.

Para analis mengatakan pilihan mengejutkan warga Inggris pada Kamis (23/6) untuk meninggalkan Uni Eropa dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah, terutama di Eropa.

Dolar menjadi terangkat lebih tinggi dengan mengorbankan mata uang lainnya, yang lebih lanjut menekan permintaan minyak dan komoditas lainnya dalam mata uang AS.

"Karena dolar AS menguat lagi dan pasar yang lebih luas mengadopsi sikap penghindaran risiko, harga minyak turun lebih rendah di tengah keputusan Brexit pekan lalu," kata Matt Smith dari ClipperData.

AFP melaporkan, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 1,31 dolar AS menjadi berakhir di 46,33 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 1,25 dolar AS menjadi menetap di 47,16 dolar AS per barel di perdagangan London.

Beberapa analis memperkirakan harga minyak akan melemah lebih lanjut, dengan analis Citi Futures Tim Evans membidik hingga mencapai 35 dolar AS per barel minyak, sebagian karena tanda-tanda bahwa beberapa produksi minyak Nigeria yang dihentikan sementara mulai kembali ke pasar.

Tetapi beberapa analis memperkirakan bahwa harga minyak bisa menjadi relatif stabil setelah Brexit, karena pelambatan ekonomi di dunia akibat Inggris meninggalkan Uni Eropa tidak akan terlihat dengan cepat.

Goldman Sachs mengatakan pilihan Brexit kemungkinan akan memiliki dampak yang lebih besar pada ekspektasi mendatang daripada fundamental saat ini.

Minyak "dalam waktu dekat secara fundamental seimbang dan pilihan meninggalkan (Uni Eropa) tidak mungkin mengubah itu," kata Goldman.

"Kami percaya bahwa fundamental pasar minyak pada akhirnya akan memperkuat dirinya sendiri," kata analis JBC Energy.

"Namun, ini bergantung pada pengurangan ketidakpastian, dan pada saat ini, perkembangan politik selanjutnya tetap sangat tidak jelas."

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini