tirto.id - Apple resmi mengumumkan kehadiran layanan streaming TV berbayar Apple TV+ di California, Amerika Serikat, Senin (25/3/2019) waktu setempat. Kehadiran Apple TV+ diyakini sebagai upaya menghadang platform sejenis, sebut saja Netflix.
Apple TV+ menawarkan konten berkualitas seperti TV show, film, dan dokumenter eksklusif. Layanan ini menggandeng nama-nama besar sebagai content creator, seperti Oprah Winfrey, Steven Spielberg, Jennifer Aniston, Reese Witherspoon, Octavia Spencer, J.J. Abrams, Jason Momoa, M. Night Shyamalan, Jon M. Chu, dan banyak lagi.
"Kami merasa terhormat bahwa barisan storyteller terbaik di dunia, baik di depan maupun di belakang kamera, akan hadir di Apple TV+. Kami sangat senang menghadirkannya kepada pemirsa dan tak sabar memulainya pada musim gugur ini," kata Eddy Cue, Wakil Presiden Senior Apple untuk Perangkat Lunak dan Layanan Internet.
"Apple TV+ akan menjadi rumah bagi beberapa storytelling berkualitas tinggi yang pernah ditonton oleh pecinta TV dan film," tambahnya seperti dikutip dari laman resmi Apple, Selasa (26/3).
Apple belum mengungkap harga dan ketersediaan Apple TV+ yang rencananya akan diumumkan pada akhir musim gugur tahun ini.
Tak hanya Apple TV+, perusahaan yang berbasis di Cupertino ini juga memperkenalkan aplikasi Apple TV yang telah didesain ulang dan channel Apple TV, yang rencananya akan tersedia pada Mei 2019.
Aplikasi Apple TV ini kompatibel dengan perangkat iPhone, iPad, Apple TV, dan Mac di lebih dari 100 negara.
Tak hanya itu, aplikasi Apple TV juga akan tersedia di smart TV, yang segera hadir di Samsung Smart TV pada musim panas ini dan Amazon Fire TV serta Roku.
Pengguna dapat berlangganan layanan channel Apple TV sesuai kebutuhan. Apple juga menjanjikan kualitas audio dan video maksimal untuk menikmati konten film. Aplikasi Apple TV juga memungkinkan pengguna menyewa film di iTunes atau TV show dengan mudah.
Apple TV juga menawarkan rekomendasi atau saran film atau TV show yang meliputi lebih dari 150 aplikasi streaming, termasuk Amazon Prime, Hulu, Canal+, Charter Spectrum, Directv Now, dan PlayStation Vue.
Sebelumnya, pada 18 Maret lalu, CEO Netflix Reed Hastings mengonfirmasi bahwa perusahaannya tidak akan ambil bagian dalam layanan video streaming Apple.
Hastings mengatakan, Apple merupakan perusahaan yang hebat, namun, Netflix ingin mengendalikan pengalamannya dalam aplikasi sendiri, itu sebabnya Netflix tidak bekerja dengan Apple, sebagaimana diwartakan Variety.
“Kami memilih untuk tidak berintegrasi ke dalam layanan mereka,” katanya.
Sementara itu, analis eMarketer Paul Verna mengatakan bahwa Apple sangat terlambat untuk terlibat dalam bisnis ini.
Penurunan dari penjualan iPhone membuat Apple terdesak untuk membuat layanan secara digital. Perusahaan lain, Netflix misalnya, telah menjadikan layanan ini sebagai kekuatan.
“Apple sangat terlambat untuk memasuki ranah ini,” katanya kepada Associated Press. “Netflix telah menjadi standar yang baik dalam cara membuat dan mendistribusikan konten, menggunakan semua data yang mereka miliki tentang konsumennya,” lanjutnya.
Penulis: Ditya Pandu Akhmadi
Editor: Ibnu Azis