Menuju konten utama

Gunung Semeru Kembali Erupsi, 4 Kali Meletus Sejak Pagi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengatakan status Waspada atau Level II bagi masyarakat di sekitar Gunung Semeru.

Gunung Semeru Kembali Erupsi, 4 Kali Meletus Sejak Pagi
Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 500 meter di atas puncak pada Minggu (5/10/2025). ANTARA/HO-PVMBG

tirto.id - Gunung Semeru, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya, Minggu (5/10/2025). Salah satu gunung api paling aktif di Indonesia itu setidaknya empat kali menembakan abu sejak Ahad pagi.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 08.52 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau 3.876 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam laporan tertulis, mengutip Antara.

Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pukul 09.52 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak (3.976 mdpl). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik.

"Erupsi ketiga terjadi pukul 10.37 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak (4.176 mdpl). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya," tambah Mukdas.

Erupsi ketiga itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik. Sedangkan erupsi keempat terjadi pukul pukul 13.05 WIB dengan visual letusan tidak teramati dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 122 detik.

Oleh karena rangkaian erupsi itu Mukdas menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II. Rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujar Mukdas.

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga artikel terkait GUNUNG SEMERU ERUPSI

tirto.id - Flash News
Sumber: Antara
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Alfons Yoshio Hartanto