tirto.id - Grab Holding Inc. (Grab) pada Kamis (2/8/2018) mengumumkan perolehan pendanaan senilai USD 2 miliar dari berbagai perusahaan. Putaran pendanaan ini guna memperluas jangkauan layanan O2O di Asia Tenggara yang sebagian besar untuk melanjutkan investasi di Indonesia.
"Kami bangga menyambut berbagai institusi keuangan terkemuka ini untuk bergabung ke dalam sederet daftar investor dan mitra strategis kami," kata Presiden Grab Ming Maa dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Kamis.
Kucuran dana tersebut diperoleh dari Toyota Motor Corporation, serta sederet institusi keuangan seperti OppenheimerFunds, Ping An Capital, Mirae Asset - Naver Asia Growth Fund, Cinda Sino-Rock Investment Management Company, All-Stars Investment, Vulcan Capital, Lightspeed Venture Partners, Macquarie Capital dan lainnya.
Presiden Grab berujar bahwa investasi yang ditanamkan oleh berbagai institusi keuangan terkemuka ini menggambarkan kepercayaan mereka terhadap peluang pertumbuhan jangka panjang dan kemampuan unik Grab dalam menggali potensi pertumbuhan di wilayah Asia Tenggara.
"Kami melihat besarnya minat dari para investor dan mitra strategis di ranah global yang menunjukkan ketertarikan untuk bermitra dengan kami guna meraih pertumbuhan pesat di wilayah ini," jelas Maa.
Grab saat ini memiliki one-stop solution guna memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, baik ketika menggunakan aplikasi Grab untuk membayar merchant melalui GrabPay, atau memesan makanan melalui GrabFood.
Masyarakat juga dimudahkan untuk mengirim paket melalui GrabExpress atau memesan kendaraan dengan berbagai layanan transportasi Grab.
Pada bulan Juli, Grab telah meluncurkan visinya untuk menjadi everyday super app di seluruh wilayah melalui strategi open-platform dan mengumumkan peluncuran GrabFresh, layanan pengiriman barang belanjaan on-demand di Jakarta, disusul dengan kota-kota lainnya pada akhir tahun 2018.
"Kami mencari peluang untuk memperluas layanan kebutuhan sehari-hari yang tersedia bagi para penggunanya melalui beragam kemitraan," kata Maa.
Secara khusus, Grab akan menggunakan sebagian besar dana segar ini untuk melanjutkan investasi di Indonesia yang dinilai sebagai negara berkembangnya industri penyedia layanan pemesanan transportasi on-demand.
Maa mengatakan bahwa ada lebih dari 7,1 juta wirausahawan mikro Grab yang separuhnya berlokasi di Indonesia. Grab juga telah membentuk ekosistem pembayaran mobile paling banyak digunakan di Indonesia dengan lebih dari 60 juta unduhan.