Menuju konten utama

Gibran Rela Jadi Marketing Wisata Solo Asal Pegiatnya Mau Bersabar

Gibran meminta pegiat wisata di Solo legawa dengan adanya kebijakan larangan mudik lebaran dari pemerintah pusat.

Gibran Rela Jadi Marketing Wisata Solo Asal Pegiatnya Mau Bersabar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (tengah) menerima payung dari warga saat mengunjungi Pasar Gede seusai pelantikan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/Maulana Surya/rwa.

tirto.id - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyatakan dirinya siap menjadi marketing atau brand ambrassador bagi pegiat wisata di Kota Solo. Namun, Gibran meminta para pegiat wisata bersedia bekerja sama melakukan pemulihan ekonomi.

Gibran mengatakan untuk terus memulihkan kondisi ekonomi di Kota Solo, usai Lebaran mendatang pihaknya telah mempersiapkan banyak acara yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian.

"Kami juga sudah banyak mempersiapkan sejumlah event, kemarin ada di tengah pandemi sudah naik Piala Menpora, jadi seperti komitmen kampanye saya dulu saya akan jadi 'marketing', saya akan menarik event-event ke Solo," kata Gibran saat menjadi pembicara acara Forum Pegiat Wisata Kota Surakarta di Solo, Rabu (7/4/2021) dilansir dari Antara.

Oleh karena itu, ia meminta agar pegiat wisata lebih bersabar menghadapi situasi saat ini. Apalagi dengan adanya kebijakan dari pemerintah pusat yang kembali melarang masyarakat mudik pada lebaran tahun ini.

"Saya tahu tahun 2020/2021 semuanya stabil, saya tidak ingin mempersulit itu, tetapi saya yakin juga sebelum ini hotel-hotel sudah mulai ramai dan rumah makan sudah mulai ramai. Namun tetap mudik dilarang, yang ngeyel mudik akan dikarantina. Yang ngeyel mudik harus membawa 'swab' paling tidak antigen, yang sudah vaksin tapi tetap ngeyel mudik tetap dikarantina," katanya.

Gibran tidak ingin mudik Lebaran menghancurkan capaian pemulihan ekonomi yang menurutnya sudah mulai dirasakan membaik Kota Solo.

"Satu bulan yang sudah cukup baik ini nanti kalau dihancurkan sama mobilitas warga ketika mudik, ini nanti kita mengulangi lagi dari nol," kata Gibran

Apalagi, pada bulan Juli pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dimulai sehingga pemerintah kota berupaya untuk menjaga kondusivitas Kota Surakarta.

"Kami ingin grafik yang sudah baik ini [tetap terjaga], kita sekarang sudah di zona hijau, kemarin saya cek ada beberapa zona kuning dan zona oranye tetapi sedikit banget, kalau tidak salah zona oranye ada dua. Ini bisa kami perbaiki lagi dengan mempercepat vaksinasi, targetnya sehari 5.000 vaksin kami suntikkan," katanya.

Putra sulung Presiden Joko Widodo ini menegaskan harapannya kepada pegiat wisata termasuk sektor perhotelan lebih bersabar mengingat momentum Lebaran biasanya dimanfaatkan oleh pelaku wisata untuk meraup keuntungan.

"Ini pasti bapak ibu banyak sekali yang tidak setuju dengan aturan mudik ini, tetapi kami jelaskan sekali lagi kalau nanti grafiknya naik lagi maka ekonomi akan memburuk lagi. Ini yang sudah baik kita pertahankan kita bersabar sekali lagi, saya yakin kalau Juni-Juli ekonomi akan makin membaik. Kalau ekonomi memburuk ini nanti 'wellness tourism' semuanya akan tidak bisa dilaksanakan di semester kedua tahun 2021," pungkas Gibran.

Baca juga artikel terkait DAMPAK LARANGAN MUDIK

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto