tirto.id - Partai Gerindra, PAN, dan PKS, batal mengumumkan nama bakal calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub), yang hendak diusung oleh koalisi ini di Pilgub Jatim 2018, pada Rabu malam (3/1/2018).
Pengumuman batal dilakukan malam ini karena tiga parpol itu belum menyepakati nama-nama dan posisi kandidat yang akan menjadi Cagub atau Cawagub. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pembahasan soal Pilgub Jatim di koalisi partainya masih perlu penyempurnaan.
"Banyak terdapat kesepakatan, tapi ada hal yang perlu kita sempurnakan sampai hari terakhir. Jadi maaf, secara detail kita tidak bisa umumkan nama yang terperinci," kata Prabowo di kediamannya, Jakarta Selatan, pada Rabu malam.
Di tempat yang sama, Ketua Umum PKS Sohibul Iman mengatakan penentuan kandidat Cagub-Cawagub tersebut bisa terjadi pada menit-menit akhir sebelum dibukanya masa pendaftaran oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), 8 Januari 2018. Sohibul berdalih penentuan kandidat menjelang tenggat akhir biasa dilakukan poros koalisi Gerindra, PKS, dan PAN.
"Dari pengalaman yang lalu, besar kemungkinan deklarasinya di hari terakhir, mepet di hari akhir pendaftaran. Dulu pak Anies dan Sandi (Pilkada DKI Jakarta 2017) juga begitu," kata Sohibul.
Sohibul menambahkan, "Calon banyak. Kita mencari calon yang bisa menang. Kami punya dua prinsip, kebersamaan dan prinsip kemenangan. Bersama kalau tidak menang buat apa."
Pendapat senada juga disampaikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Menurut dia, penyempurnaan rencana koalisi partainya di Pilgub Jatim 2018 masih bisa dilakukan mengingat banyaknya waktu tersisa hingga masa pendaftaran kandidat dibuka oleh KPU Jawa Timur.
"Begitulah pilkada perlu kesabaran untuk mendapat yang terbaik," kata Zulkifli.
Usai pertemuan pada malam ini, Prabowo bersama Zulkifli dan Sohibul juga sepakat menyerahkan pembahasan detail koalisi serta nama kandidat di Pilgub Jawa Timur ke Sekretaris Jenderal dan Ketua DPP masing-masing parpol.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera sempat menyatakan deklarasi cagub dan cawagub untuk Jawa Timur dari koalisi tiga partai akan diumumkan pada Rabu malam ini.
"Jadi [deklarasi diumumkan] di Kertanegara [kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto]," kata Mardani.
Kelompok koalisi tiga partai itu sebelumnya telah mendapat kabar tak menyenangkan dari putri Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Arrifah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid.
Yenny menampik tawaran Gerindra dan koalisinya untuk maju menjadi Cagub di Pilgub Jatim. Yenny beralasan dirinya tak mendapatkan izin dari keluarga besar Gus Dur dan para sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjadi bakal cagub Jatim.
"Hikmah dari ini saya sangat mensyukuri ya. Walau tidak jadi maju tapi saya banyak belajar," kata Yenny.
Ia mengimbuhkan izin menjadi bakal cagub tak diterima karena keluarga besar Gus Dur ingin tetap menjaga keutuhan umat NU. Karena alasan tersebut, Yenny urung maju sebagai kandidat di Pilkada 2018 Jawa Timur.
"Tradisi NU itu ada dua dalil yang dipakai, dalil aqli dan naqli. Jadi akal dipakai, rasional dan spiritual. Tapi yang terpenting adalah tugas sejarah kami memastikan bahwa umat ini utuh, terutama umat NU," kata dia.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Addi M Idhom