Menuju konten utama
20 Februari 1993

Ferruccio Lamborghini, Juragan Mobil Sport yang Terobsesi Banteng

Kecewa dengan sikap Enzo Ferrari, Ferruccio Lamborghini kemudian mendirikan perusahaan mobil sport sendiri yang tak kalah mewah.

Ferruccio Lamborghini, Juragan Mobil Sport yang Terobsesi Banteng
Ilustrasi Mozaik Ferruccio Lamborghini. tirto.id/Sabit

tirto.id - Ferruccio Lamborghini mendirikan pabrik mobil mewah karena sebuah hinaan. Pebisnis yang memiliki sejumlah pabrik ini dikenal sebagai kolektor mobil sport, salah satunya Ferrari.

Pada 1958, Ferruccio membeli sebuah Ferrari 250 GTO. Sayangnya, ia mengalami masalah dengan kopling dan merasa suara mesin mobil terlalu berisik. Merasa tidak nyaman, Ferruccio memutuskan untuk melaporkan masalah tersebut langsung kepada Enzo Ferrari, pemilik perusahaan.

Terdapat beberapa versi yang mengisahkan pertemuan ini. Sebagian menyebut Enzo dengan angkuh mengatakan kepada Ferruccio bahwa masalah bukan pada mobilnya, tetapi pada pengemudi. Sedangkan versi lain menceritakan bahwa Enzo bahkan menolak untuk bertemu dengan Ferruccio dan tidak berkomentar apa-apa. Selain itu, ada juga yang berkisah bahwa setelah menolak bertemu dengan Ferruccio, Enzo menyuruh pebisnis itu berjalan kaki jika tidak suka dengan mobil buatannya.

Kekecewaan Ferruccio akibat respons yang arogan menjadi motivasi baginya. Ia membawa mobil Ferrari 250 GTO itu ke pabrik traktor miliknya dan mengganti koplingnya dengan suku cadang traktor. Masalah pun terpecahkan.

Sadar bahwa dirinya bisa melakukan yang lebih baik daripada Ferrari, Ferruccio termotivasi untuk membuat mobil sport mewah yang lebih berkualitas. Prioritasnya jelas, ia ingin mengalahkan popularitas pabrik milik Enzo. Maka berdirilah Automobili Lamborghini.

Bermula dari Bisnis Traktor

Feruccio Lamborghini lahir di Ferrara, Italia, pada 28 April 1916. Orang tuanya memiliki lahan pertanian yang dikelola dengan cukup sukses. Alih-alih membantu orang tuanya di ladang, sejak kecil Lamborghini malah mengotak-atik traktor. Ketertarikannya ini membawanya sekolah pada jurusan mesin di Fratelli Taddia Technical Institute yang berlokasi di Bologna.

Pada 1940, Feruccio direkrut oleh Angkatan Udara Italia dan ditempatkan di Pulau Rhodes. Di sana ia menjadi montir dan dipercaya memimpin unit pemeliharaan kendaraan. Ketika Pulau Rhodes jatuh ke tangan Inggris pada 1945, ia beserta rekan-rekannya sempat menjadi tahanan selama kurang lebih satu tahun.

Selepas Perang Dunia II, Ferruccio kembali ke Italia dan mendirikan pabrik traktor dengan memanfaatkan bahan logam yang melimpah peninggalan perang. Mula-mula bengkelnya hanya memproduksi satu traktor perbulan. Namun seiring naiknya permintaan, bisnisnya berkembang pesat. Saat itulah Lamborghini Trattori sebagai produsen traktor resmi berdiri.

Ferruccio sangat percaya diri dengan keahlian mekaniknya dan pintar berbisnis. Dua keahliannya ini ia gabungkan saat menawarkan traktornya kepada para petani lokal dengan menunjukkan keunggulan produk. Trik bisnisnya berhasil.

Warsa 1949, hanya 3 tahun setelah Lamborghini Trattori berdiri, Ferruccio tidak lagi membutuhkan suku cadang murah dari sampah perang. Ia berhasil membuka fasilitas produksi suku cadangnya sendiri. Berkat bisnis traktornya, Ferrucio menjadi salah satu orang terkaya di Italia.

Kesuksesan bisnis traktor membuat Lamborghini semakin ambisius. Ia melakukan ekspansi bisnis pada pembuatan mesin lainnya, mulai dari AC hingga alat-alat pemanas. Ferruccio juga membuka bengkel mobil dan motor. Terkadang ia memodifikasi mobil Fiat di waktu senggang. Hobinya ini berujung pada kegemaran membeli mobil sport mewah hingga akhirnya membuka pabrik mobil mewahnya sendiri.

Kejayaan dan Kemunduran

Kesuksesan Ferruccio barangkali membuat Automobili Lamborghini hanyalah pemanis dari imperium bisnisnya. Ia memulai proyek ini pada akhir 1962, dan pada Mei 1963 dibantu oleh Paolo Stanzani, Automobili Ferruccio Lamborghini resmi berdiri di sebidang tanah besar di Sant’Agata Bolognese, sekitar 25 kilometer dari Bologna.

Kekecewaannya pada Enzo Ferrari, membuat Ferruccio mengambil sebagian dari kekayaannya dan mendedikasikan waktunya untuk merakit mobil besar dengan 12 silinder terbaik. Ia juga mulai bereksperimen dengan membuat mobil GT mewah yang mampu melaju hingga 241 km/jam.

Dibantu oleh beberapa mantan pekerja Ferrari, mobil perdananya resmi debut pada Turin Auto Show 1963 di bawah merek Automobili Ferruccio Lamborghini dengan mesin 350GTV. Mobil cantik itu terbukti sukses dengan produksi yang semakin meningkat. Lamborghini kemudian memproduksi 120 unit mobil V12 3,5 liter pada 1964-1966. Selanjutnya, ia memproduksi mobil 4.0 liter 400 GT pada 1966.

Perusahaan ini terus berkembang dengan merilis berbagai unit mobil sport aerodinamis lainnya. Di Geneva International Motor Show edisi 1966, Lamborghini mengenalkan model mesin terbaru mereka yang dijuluki Miura. Mesin ini kelak dianggap sebagai model yang paling populer dan berjasa menyuplai suntikan dana paling besar ke perusahaannya.

Kelak, perusahaan ini terus menghasilkan mobil sport mutakhir seperti Islero, Espada, Jarama, dan unit lainnya yang selalu berhasil mengejutkan penggemar otomotif di setiap rilisnya. Perusahaannya juga mendesain model khusus yang dipesan oleh sejumlah nama-nama besar seperti Grace Kelly dan Frank Sinatra. Lamborghini tidak hanya berhasil menyaingi Ferrari, tapi juga sukses disandingkan dengan Porsche dan Jaguar.

Meski demikian, Lamborghini tidak serta-merta mengikuti langkah Ferarri yang berpartisipasi di F1. Sebaliknya, mereka memilih menjadi pemasok mesin untuk tim Lotus, Minardi, Ligier, Modena, dan Larrousse di musim 1989 sampai dengan 1993.

Masa keemasan Ferruccio ternyata berumur pendek. Pada awal 1970, bisnis traktornya mengalami masalah keuangan ketika dua pesanan besar dibatalkan. Satu oleh importir Afrika Selatan, dan satunya lagi oleh pemerintah militer Bolivia yang kala itu tidak stabil. Dengan tidak adanya kemungkinan merestrukturisasi bisnisnya, Trattori terpaksa dijual ke perusahaan pesaing.

Sementara bisnis Automobili pun semakin melambat akibat pemotongan biaya dan krisis gas. Ferruccio pun memutuskan menjual sisa sahamnya di Automobili dan mundur sepenuhnya dari perusahaan tersebut.

Setelah itu, ia masih aktif menghidupi unit bisnis alat pemanas dan AC yang kemudian ditambah dengan unit pembuatan peralatan hidrolik. Ia menjadi bagian dari bisnis ini sampai akhirnya pensiun dan kembali ke perkebunan anggur seluas 740 hektar miliknya di Umbria pada 1974.

Automobili Lamborghini terus berpindah tangan dan beberapa kali hampir bangkrut. Perusahaan ini sempat diambil alih oleh Perusahaan Chrysler pada 1987, sebelum akhirnya diselamatkan oleh Audi (Volkswagen Group) yang membelinya pada akhir 1990-an.

Kelak, perusahaan mesin Jerman ini terus menciptakan mobil mewah dengan performa tinggi, termasuk Murcielago dan Gallardo. Audi juga tetap mempertahankan nilai-nilai seni dari pembuatan mobil untuk Lamborghini. Mulai dari pengecatan, pembuatan tubuh mobil, perakitan mesin, instalasi kabel, hingga interior masih dikerjakan oleh karyawan Lamborghini yang sudah bekerja sebelum Audi mengambil alih perusahaan.

Infografik Mozaik Ferruccio Lamborghini

Infografik Mozaik Ferruccio Lamborghini. tirto.id/Sabit

Lamborghini Sang Banteng

Banteng tidak bisa dipisahkan dari kehidupan Ferruccio. Tidak hanya logo Automobili, tetapi hampir semua unit dan model produk dari Automobili Lamborghini menggunakan nama yang berkaitan dengan banteng. Ferruccio sendiri berzodiak Taurus yang memiliki simbol banteng. Pebisnis ini juga sangat kagum dengan adu banteng.

Nama dari model Miura nan mahsyur itu diambil dari nama banteng petarung milik seorang pengusaha kaya dari Sevilla, Don Eduardo Miura, yang memiliki peternakan sapi petarung jantan. Feruccio dan Miura memiliki hubungan baik, dan setiap berkunjung ke Sevilla Ferruccio selalu terpesona pada banteng milik Miura.

Sementara Gallardo diambil dari nama salah satu banteng petarung paling tangguh yang ada di Spanyol pada tahun 2000-an. Ketangguhan banteng ini diturunkan dari indukan yang juga sama kuatnya. Beberapa unit terkenal lain seperti model Lamborghini Aventador merujuk pada seekor banteng yang menerima Trofeo de la Pena La Madronera di Arena Saragossa, Spanyol, pada 1993.

Adapun nama Murcielago terinspirasi dari kisah nyata perjuangan seekor benteng legendaris yang hidup pada 1879. Banteng ini bertahan hidup meski telah ditusuk hingga 28 kali saat ajang matador. Takjub melihat ketangguhan banteng ini, sang matador memutuskan untuk tidak menghabisi Murcielago. Sementara berkebalikan dengan Murcielago, unit model Reventon diilhami dari seekor banteng yang berhasil menghabisi nyawa matador asal Meksiko, Felix Guzman.

Ferruccio Lamborghini meninggal pada 20 Februari 1993, tepat hari ini 28 tahun lalu di RS Silverstrini, Perugia, karena serangan jantung. Setelah Ferruccio wafat, tradisi penggunaan nama-nama yang berkaitan dengan banteng masih tetap dilestarikan oleh Automobili Lamborghini.

Baca juga artikel terkait MOBIL SPORT atau tulisan lainnya dari Hasya Nindita

tirto.id - Humaniora
Penulis: Hasya Nindita
Editor: Irfan Teguh