tirto.id - Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terjadi ketika hak-hak setiap orang yang diakui secara universal dan dilindungi telah dilanggar, dikurangi, atau dibatasi. Apa saja yang termasuk faktor internal dan eksternal penyebab terjadinya pelanggaran HAM?
Pelanggaran HAM dibedakan menjadi pelanggaran HAM berat dan ringan. Pelanggaran HAM berat adalah serangan terhadap hak asasi manusia secara sistematis atau meluas yang menyebabkan korban jiwa, dan menimbulkan kerugian fisik, psikologis, ekonomi, sosial, dan budaya. Misalnya yaitu pembunuhan massal di Sulawesi oleh tentara Belanda, atau penculikan aktivis 1998.
Adapun pelanggaran HAM ringan yakni pelanggaran yang tidak mengancam jiwa manusia tetapi berbahaya apabila tidak segera diatasi atau ditanggulangi. Contohnya yaitu kelalaian dalam memberikan pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan skala ringan, dan sebagainya.
Faktor Penyebab Pelanggaran HAM
Faktor pelanggaran HAM bisa terjadi karena berbagai penyebab. Pemicunya akibat faktor internal dan eksternal yang tampak dari karakter pribadi hingga beragam aspek. Berikut berbagai penyebab pelanggaran HAM dari faktor internal dan eksternal:
1. Faktor internal penyebab pelanggaran HAM
Faktor internal pelanggaran HAM adalah pemicu pelanggaran hak asasi yang berasal dari karakteristik pribadi pelaku. Faktor yang mendorong terjadinya pelanggaran HAM di antaranya sikap tidak tanggung jawab, rendah toleransi, kurangnya kesadaran HAM, minimnya empati, kondisi psikologis, sikap egois, dan sebagainya.Contoh nyata faktor-faktor internal termasuk intoleransi yang dapat mengakibatkan diskriminasi dan pelanggaran HAM berat. Selain itu, sikap egois juga dapat mendorong seseorang melanggar HAM orang lain demi kepentingan pribadi. Semua faktor ini bersifat kompleks dan saling terkait dalam membentuk dasar perilaku pelanggaran HAM.
Penjelasan mengenai faktor internal penyebab pelanggaran HAM yaitu:
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
Sikap egois menciptakan kecenderungan seseorang untuk selalu menuntut hak pribadinya tanpa mempertimbangkan kewajiban yang seharusnya diemban. Akibatnya, individu tersebut mungkin menggunakan cara-cara yang melanggar hak orang lain demi memenuhi kepentingan dirinya sendiri.b. Rendahnya kesadaran HAM
Pelaku pelanggaran HAM yang kurang sadar akan hak asasi manusia cenderung berperilaku semena-mena. Mereka tidak menghiraukan hak-hak yang seharusnya dihormati orang lain, menciptakan perilaku atau tindakan yang melanggar hak asasi manusia.c. Sikap tidak toleran
Sikap intoleran menghasilkan kurangnya penghargaan dan hormat terhadap kedudukan atau keberadaan orang lain. Pada akhirnya, sikap tidak toleran dapat mendorong individu untuk melakukan diskriminasi terhadap orang lain.d. Psikologis pelaku
Kondisi psikologis seseorang yang memiliki trauma atau keadaan mental tidak stabil, bisa saja menjadi pemicu pelanggaran HAM. Misalnya, orang dengan kepribadian psikopat dapat menyakiti siapa pun tanpa merasa kasihan.e. Kurang empati
Sikap kurang empati membuat seseorang cenderung tidak memiliki kepekaan terhadap kondisi yang dialami orang lain. Ia bisa melakukan aksi nekat untuk mengambil atau menghalangi hak asasi orang lain karena rasa tidak suka.f. Rasa dendam
Dendam yang dalam membuat seseorang rela melakukan apapun agar orang yang dibencinya mengalami masalah. Hal ini memicu pelanggaran HAM saat kesempatan membalas dendam datang.2. Faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM
Faktor eksternal pelanggaran HAM mencakup berbagai aspek seperti sistem hukum yang tidak berjalan semestinya, kesenjangan sosial dan politik, hingga masalah ekonomi.Faktor penyebab pelanggaran eksternal ini antara lain terdiri dari:
a. Penyalahgunaan kekuasaan
Penyalahgunaan kekuasaan tidak hanya terbatas pada lingkup pemerintahan, tetapi juga dalam organisasi, perusahaan, dan lembaga struktural lainnya. Contohnya, pengusaha yang mengabaikan hak-hak buruh dapat dianggap sebagai pelanggar HAM karena tindakan tersebut melibatkan penyalahgunaan kekuasaan.b. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Ketidaktegasan dari aparat penegak hukum terhadap pelanggaran HAM dapat membuat pelaku tidak merasa jera. Penyelesaian kasus yang tidak tuntas dapat menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus HAM baru karena kurangnya sanksi tegas.c. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi, di samping memberikan keuntungan alias manfaat, juga dapat menimbulkan dampak negatif. Buktinya, ada banyak kasus pelanggaran HAM berupa penculikan yang bermula dari pertemanan dalam jejaring sosial melalui media sosial.Hal ini menunjukkan, penyalahgunaan teknologi dapat menjadi penyebab pelanggaran HAM. Di bidang produksi, teknologi juga dapat berkontribusi pada pencemaran lingkungan yang membahayakan kesehatan manusia.
d. Kesenjangan sosial dan ekonomi
Kesenjangan dalam kekayaan atau jabatan dalam masyarakat dapat menciptakan ketidakseimbangan yang mencolok. Jika tidak ditangani, kesenjangan ekonomi dan sosial dapat memicu pelanggaran HAM seperti perbudakan, pelecehan, perampokan, bahkan pembunuhan.e. Kurangnya sosialisasi HAM
Pemahaman mengenai hak asasi perlu ditanamkan melalui edukasi. Jika banyak orang tidak menyadari pentingnya menjaga HAM, maka tindakan pelanggaran hak asasi sangat mungkin terjadi karena ketidaktahuan mereka.Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar