tirto.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai ajang Europalia 2017 membuka peluang besar bagi pelaku bisnis kreatif, terutama bidang seni, asal Indonesia.
Wakil Kepala Bekraf, Ricky Joseph Pesik mengatakan Europalia 2017 bisa dimanfaatkan untuk membangun jejaring usaha bisnis pertunjukan dan pelaku seni kreatif Indonesia.
"Terutama kepada stakeholder arts di dataran Eropa. Penampil-penampil kita harus bisa betul-betul showcasing ke segmen yang diperlukan secara tepat," kata Ricky dalam Konferensi Pers soft launching Europalia Arts Festival di Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2017).
Indonesia telah dipilih menjadi negara tamu di Europalia 2017. Artinya, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang pernah menjadi tamu di festival ini.
Menurut Ricky, Bekraf akan bekerjasama dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud untuk memanfaatkan Europalia 2017 dalam memperluas pasar ekonomi kreatif Indonesia di Eropa.
Bekraf, dia melanjutkan, juga akan membuka Market Hub (jaringan pasar) bagi para pelaku bisnis kreatif Indonesia agar bisa menjankau pasar produk kesenian kontemporer Eropa.
Ricky menargetkan produk-produk seni kreatif asal Indonesia bisa diperkenalkan ke 7 negara yang menjadi tempat perhelatan Europalia, antara lain Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Austria dan Polandia.
"Saya sendiri akan membentuk tim bersama yang bermarkas di Belgia untuk berjejaring lebih jauh agar bisa memanfaatkan pasar Eropa yang lumayan besar untuk produk-produk kebudayaan Indonesia dan seni kontemporer saat ini," kata dia.
Europalia 2017 akan berlangsung pada 10 Oktober 2017-21 Januari 2018 tersebut. Festival seni internasional ini digelar sejak 1969 di Belgia dan negara-negara Eropa lainnya. Ajang ini memakai lokasi di puluhan kota di Eropa.
Festival yang berpusat di Brussel, Belgia, tersebut bertujuan membangun jaringan kerja internasional dan menciptakan kerja sama para seniman, kurator, koordinator dari Eropa, dan negara tamu dalam mengangkat konsep lintas batas.
Ajang ini biasa berlangsung selama 4 bulan untuk menampilkan pagelaran atau seminar kesenian dan budaya lintas-disiplin, seperti seni rupa, seni pertunjukan, sastra, film
Tahun ini, Indonesia berkesempatan menjadi tamu kehormatan di Europalia 2017 dengan menampilkan antara lain Herritage (warisan budaya Indonesia), Contemporary (pertunjukan seni kontemporer para seniman Indonesia), Creation (kreasi baru karya para seniman Indonesia yang mengikuti program ini), dan Exchange (kolaborasi seni seniman Indonesia dan Eropa).
Rencananya, acara tersebut akan dibuka oleh Raja Philippe dari Belgia. Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir saat pembukaan Europalia 2017.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom