tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menuturkan pemerintah Cina sepakat membeli satu juta ton produk kelapa sawit beserta aneka produk pertanian lainnya dari Indonesia. Dia optimistis hal itu akan menjaga harga tandan buah segar (TBS) para petani sawit di tanah air.
"Hal ini akan menjaga harga kelapa sawit Indonesia dan harga tandan buah segar para petani sawit. Pemerintah terus menjaga petani Indonesia dan pembukaan lapangan kerja," katanya dikutip Antara, Rabu (27/7/2022).
Erick menuturkan Indonesia dan Cina merupakan mitra strategis lewat kerja sama yang saling menguntungkan antar kedua negara. Langkah pemerintah menjalin hubungan dagang dengan Cina merupakan komitmen konkret dalam memajukan produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan para petani.
"Dengan kerja sama tersebut, Indonesia dapat meningkatkan kepastian serapan pasar produk hasil petani," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan Indonesia juga dapat meniru keberhasilan Cina yang mampu mengoptimalkan sumber daya alam dan pasar besar untuk kemajuan negerinya. Hal itu seiring dengan tanah air memiliki kekayaan sumber daya alam dan pasar besar, sehingga harus mampu melakukan hal serupa dengan tujuan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembukaan lapangan kerja bagi rakyat.
"Seperti kita tahu, selama ini sumber daya alam dan market besar kita belum benar-benar optimal digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini yang kita mau terus optimalkan," ungkapnya.
Selain kerja sama perdagangan pada bidang pertanian, Indonesia juga telah menjalin kerja sama dalam sektor industri kendaraan listrik. Dia menjelaskan kerja sama dengan Cina tidak sekadar kerja sama dalam hal investasi, melainkan juga termasuk transfer teknologi hingga penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen bersama antara Indonesia dengan Cina.
"Yang tidak kalah penting, tadi juga kita membahas penjajakan kerja sama untuk sektor perikanan. Kebetulan BUMN juga sedang membangun ekosistem perikanan terintegrasi," bebernya.
Sementara itu, pada ekosistem perikanan, perusahaan pelat merah BUMN berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Erick ingin ekosistem perikanan dapat mengikuti keberhasilan ekosistem pertanian dalam program Makmur.
"BUMN mulai menjalankan tiga inisiatif untuk para nelayan, seperti pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan, mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM, hingga menciptakan akses pasar," pungkasnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menterinya melakukan kunjungan kerja ke China. Mereka melangsungkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, China.
Selain Erick, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun.